Pascagempa M7,0, Warga Ternate Beraktivitas Seperti Biasa

Gempa berkekuatan 7,0 SR mengguncang Ternate tiga kali berturut-turut. BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami atas gempa yang terjadi pukul 00:08 WIT itu

0

WARGA di Kecamatan Ternate Tengah, Maluku Utara, telah kembali memulai aktivitas Senin (8/7/2019) pagi, setelah sebelumnya gempa mengguncang Ternate dan sekitarnya Senin malam pukul 00:08 WIT. Informasi tersebut disampaikan langsung Surachman Manan dari tim Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Ternate Senin pagi. 

“SEMALAM masyarakat, khususnya yang tinggal di pesisir, mengungsi di daerah dataran tinggi. Senin dini hari, warga mulai kembali ke rumah masing-masing setelah peringatan tsunami dicabut pukul dua dini hari WIT,” terang Surachman.

Hingga pagi ini, tidak ada kerusakan dan korban jiwa yang dilaporkan. MRI Ternate dan sekitarnya terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait kondisi aktual di Ternate. Menurut laporan Surachman, gempa juga dirasakan di Halmahera Barat. “Berdasarkan laporan MRI Halmahera Barat, keadaan di sana lebih kondusif walaupun sejumlah warga juga mengungsi ke dataran tinggi,” lanjutnya.

Dampak gempa dengan skala MMI IV-V juga dirasakan di Bitung dan Manado. Relawan MRI Sulawesi Utara Abdullah Ahmad mengatakan, walaupun guncangan gempa cukup dirasakan di Manado, keadaan di pusat Kota Manado cenderung kondusif. “Ada sebagian masyarakat di pesisir utara yang mengungsi ke dataran tinggi,” lapor Abdullah.

BACA: Sambung Kembali Cita-Cita Ira Lanjutkan Sekolah

Komandan Disaster Emergency Response (DER) – Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kusmayadi melaporkan, potensi bahaya gempa yang mengguncang Maluku Utara dan Sulawesi Utara adalah potensi tsunami. “Fase berbahaya tersebut sudah lewat. Tadi malam sempat terjadi kepanikan warga, namun bisa diatasi. Warga mulai paham dengan potensi bahaya tsunami dan mulai paham proses evakuasi dan jalur evakuasi,” terang Kusmayadi, Senin (8/7) pagi.

Gempa berkekuatan 7,0 dan 7,1 berpusat di laut Maluku terjadi pukul 22.08 WIB atau tengah malam WIT. Gempa pertama dan kedua terjadi di kedalaman 10 kilometer disusul gempa ketiga di kedalaman 36 kilometer. Pusat gempa berada di barat daya Ternate, Maluku Tengah. Gempa juga dirasakan hingga wilayah Manado dan Bitung, Sulawesi Utara.

Badan, Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan empat kali peringatan tsunami dini atas gempa berkekuatan lebih dari M7,0 itu. Berdasarkan keterangan di laman Indonesia Tsunami Warning System, pada Senin (8/7) pukul 00.09 WIB, peringatan itu dicabut.(jejakrekam)

Penulis Gina Mardani Cahyaningtyas
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.