Konfercab NU se-Kalsel Dibarengkan, Syarbani : NU Tabalong Ngeyel!

0

ALASAN Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Selatan tak menghadiri Konferensi NU Tabalong yang sedianya digelar di Aula Pendopo Bersinar Pemkab Tabalong pada Kamis (27/6/2019), karena ajang pemilihan ketua ormas Islam itu ingin dibarengkan waktunya.

“SEBENARNYA, semua konfercab NU di Kalimantan Selatan sudah disampaikan jadwalnya, termasuk kepada PCNU Tabalong. Tapi mereka itu tetap ngeyel, makanya pengurus wilayah tak bisa menghadiri,” ucap Katib Syuriah PWNU Kalsel HM Syarbani Haira kepada jejakrekam.com, di Banjarmasin, Kamis (27/6/2019).

Mantan Ketua PWNU Kalsel ini mengatakan sudah menginformasikan adanya agenda konfercab digelar secara bersamaan waktunya pada September-Oktober 2019 mendatang.

“Sudah kami kasih tahu, ternyata mereka masih menggelar pada Juni ini. Memang, masa kepengurusan NU yang ada di 15 cabang di Kalsel, rata-rata berakhir sejak Januari hingga November 2019 nanti,” ucap Syarbani Haira.

BACA : Pengurus NU Kalsel Sibuk, Pemilihan Ketua NU Tabalong Ditunda

Sekadar diketahui, NU memiliki 13 cabang sesuai jumlah kabupaten dan kota di Kalsel, yakni PCNU Banjarmasin, Banjarbaru, Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan, Tabalong, Barito Kuala (Batola), Tanah Bumbu (Tanbu), Kotabaru, dan Tanah Laut (Tala). Namun, NU memiliki dua cabang khusus yakni PCNU Alabio dan Kelua, sehingga totalnya ada 15 cabang.

Menurut Syarbani, dengan digelarnya konfercab berbarengan dalam durasi waktu September-Oktober 2019, bisa memberi waktu yang longgar bagi pengurus cabang untuk mempersiapkan diri dalam pelaksanaannya.

“NU itu berbeda dengan organisasi pemerintahan atau ormas lain. Jadi, walau masa kepengurusan cabang itu berakhir, bukan berarti harus diambialih NU Kalsel dengan menunjuk caretaker atau pelaksana tugas,” tegas Syarbani.

BACA JUGA : Berpengalaman, Bendahara PWNU Kalsel Dinilai Figur Potensial Pimpin Banjarbaru

Dosen Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Kalsel ini berharap agar seluruh pengurus cabang NU yang ada untuk menghormati apa yang telah diputuskan PWNU. “Kalau tidak salah, paling akhir nanti yang akan menggelar konfercab adalah PCNU Banjarmasin. Nanti, bisa dimulai dari Kotabaru dan seterusnya,” tutur Syarbani.

Ia menegaskan saat ini, PWNU Kalsel tengah menyusun agenda untuk perhelatan konfercab di 15 cabang, sehingga kebijakan organisasi ini harus ditaati dan dihormati seluruh pengurus PCNU yang ada.

Menariknya, sebelum menghelat konfercab, PCNU Tabalong sebenarnya sudah berkirim surat ke PWNU Kalsel terhitung sejak 25 April 2019. Dalam surat yang ditandatangani Rais dan Katib Syuriah PCNU Tabalong H Hormansyah dan H Rusmadi serta Ketua Tanfidziyah H Aspani Jamin bersama sekretarisnya, Idil Fitriyani mengungkapkan dasar hukum pelaksanaan konfercab.

BACA LAGI : KH Said Aqil Siradj Tak Bisa Hadir, Pelantikan PWNU Kalsel Dipimpin Dr Marsudi Syuhud

Dalam suratnya yang juga ditembuskan ke PBNU di Jakarta, Konfercab NU Tabalong itu yang diagendakan terlaksana pada Kamis (27/6/2019) di Aula Pendopo Bersinar Pemkab Tabalong, Tanjung itu berdasar hasil rapat kerja pada 4 Maret 2019 serta AD/ART NU Bab VII ayat (1) Bab IX pasal 23 ayat c, Bab IX pasal 26.

Ternyata, saat acara hendak dimulai pada Kamis (27/6/2019) sekitar pukul 08.00 hingga 17.00 Wita, tak satu pun perwakilan dari PWNU Kalsel yang hadir. Padahal, sedianya, PCNU Tabalong meminta Ketua PWNU Kalsel Abdul Haris Makkie untuk membuka dan memberi sambutan dalam prosesi pemilihan ketua baru periode 2019-2024.

Menariknya, Bupati Tabalong Anang Syakhfiani tampak hadir dan sempat memberi sambutan jelang Konfercab NU Tabalong itu digelar. Namun, tanda-tanda pengurus wilayah yang hadir, tak tampak sejak pagi hingga menjelang sore. Walhasil, pemilihan ketua pun terpaksa ditunda, sembari menunggu berkoordinasi dengan PWNU Kalsel untuk agenda selanjutnya.(jejakrekam)

 

Penulis Didi GS/Herry Yusminda
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.