Gantikan Jember, Kalteng Cetak Rekor Baru Bakar Jagung Terbanyak

0

PROVINSI Kalimantan Tengah berhasil menumbangkan rekor bakar jagung terbanyak yang sebelumnya dipegang Kabupaten Jember, Jawa Timur pada 2017 lalu, sebanyak 50 ribu tongkol jagung. Kali ini, Provinsi Kalimantan Tengah, memecahkan rekor tersebut dengan 62 ribu tongkol jagung.

PENILAIAN dilakukan tim Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) saat festival jagung bakar di Bundaran Besar Palangka Raya Minggu (16/6/2019). Sebanyak 62 stan dari seluruh kabupaten/kota dan Forkompinda serta organisasi lainnya, didirikan di tengah Bundaran Besar ini. Setiap stan sudah disiapkan sebanyak seribu jagung.

Acara ini dimulai sejak pukul 06.30 WIB. Tetapi tidak sampai dua jam, 62 ribu tongkol jagung bakar tersebut, ludes diserbu masyarakat yang memang antusias menunggu festival ini. Ternyata tak hanya masyarakat saja yang gegap gempita menyambut festival ini.

Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran beserta kepala daerah lainnya bahkan terlihat ikut membakar jagung di stannya masing-masing. Jagung ini dipasok dari Desa Kalampangan, Kota Palangka Raya, yang memang ditanam petani sejak tiga bulan, untuk menyukseskan even itu.

BACA : Barito Utara Sabet Rekor MURI Bakar Jagung Terbanyak

Usai kegiatan Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengatakan, pemecahan rekor MURI tersebut, dalam rangkaian memperingati hari jadi Provinsi Kalimantan Tengah ke-62 tahun.

Dengan kegiatan tersebut, hendaknya dapat memberi motivasi kepada seluruh kabupaten/kota untuk meningkatkan produksi jagung di daerah masing-masing. Apalagi, lanjut Gubernur Sugianto, Kementerian Pertanian RI, mendorong Kalimantan Tengah untuk mengembangkan pertanian jagung di lahan seluas 200 ribu hektare, yang hingga kini terealisasi sebanyak 50 ribu hektare.

BACA JUGA : Gubernur Kalteng Janji Perluas Areal Tanaman Jagung di Mampuak

Sementara itu, Manajer Operasional MURI, Andre Purwandono, mengucapkan selamat untuk Kalimantan Tengah, yang berhasil mencetak rekor baru di MURI dengan membakar sebanyak 62 ribu jagung. Selain akan dicatat dalam buku MURI, juga akan dimuat di website dan sosial media MURI.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini hasil bumi kita bisa lebih mampu berkontribusi lagi untuk Indonesia, tidak hanya di Kalteng tapi di seluruh Indonesia. Dan kita bisa mengurangi impor dari luar negeri,”imbuhnya. (jejakrekam)

 

Penulis Tiva
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.