Partisipasi Pemilih Tertinggi Pemilu 2019 di Tapin, Terendah di Kotabaru dan Banjar

0

ANGKA partisipasi pemilih dalam Pemilu 2019 dengan dua agenda penting yakni pemilihan presiden-wakil presiden dan pemilihan calon legislatif (caleg) di Kalimantan Selatan, cukup menggembirakan. Setidaknya, tingkat partisipasi pemilih di Kalsel hampir mencapai 80 persen dari total pemilih yang ada.

FAKTA itu diungkap komisioner KPU Provinsi Kalsel Edy Ariansyah kepada jejakrekam.com di Banjarmasin, Jumat (14/6/2019). Menurut Edy, ada peningkatan lima persen angka partisipasi pemilih Pemilu 2019 dibandingkan Pemilu 2014 lalu saat pilpers dan pileg terpisah yang hanya di kisaran 75 persen.

Secara umum diakui Edy, angka partisipasi pemilih di kisaran 80 persen itu tertinggi terjadi pada Pilpres 2019 dengan 80 persen pemilih menggunakan hak suaranya ke tempat pemungutan suara (TPS).

“Sedangkan untuk pemilihan calon anggota DPR RI hanya 79 persen. Lalu, pengguna hak suara untuk pemilihan calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI hanya 79 persen. Angka yang sama juga untuk pemilihan calon anggota DPRD Provinsi Kalsel,” tutur mantan Ketua Panwaslu Kabupaten Banjar ini.

BACA : Capai 88 Persen, Partisipasi Pemilih di Balangan Tertinggi di Kalsel

Dengan angka partisipasi pemilih mencapai 79-80 persen itu dikatakan Edy Ariansyah, jelas melampaui target nasional yang hanya mematok tingkat partisipasi para pemilik suara di Pemilu 2019 berkisar 77,5 persen.

“Faktor pemilihan lembaga legislatif dan eksekutif yang dilakukan secara serentak juga turut mendongkrak angka partisipasi pemilih di Kalsel. Hal ini membuktikan kuatnya perhatian masyarakat terhadap pesta demokrasi lima tahunan yang digelar secara serentak itu,” papar Edy.

Mantan staf ahli Bawaslu RI ini tak memungkiri dengan dua model pemilihan yang dibarengkan, jelas beban kerja bagi penyelenggara pemilu di semua tingkat cukup berat. Terutama di tingkat TPS, karena harus merekapitulasi lima jenis surat suara yang tidak begitu mudah, dibanding pengalaman pemilu-pemilu sebelumnya.

“Apalagi, pelaksanaan rekapitulasi dan penghitungan suara juga dilakukan secara maraton dari semua tingkatan tanpa jeda, hingga puncaknya rapat pleno tingkat provinsi,” kata Edy.

BACA JUGA : Ajak Penonton Konser Musik Tak Golput, Target 77,5 Persen Partisipasi Pemilih

Mengenai tingkat partisipasi pemilih di setiap kabupaten dan kota di Kalsel diungkapkan Edy, jelas berbeda tergantung karakteristik pemilihan. Seperti Pilpres 2019, tertinggi berada di Kabupaten Tapin dengan pengguna hak pilih mencapai 88 persen, disusul Kabupaten Balangan 86 persen dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dengan 84 persen pemilih dari total pemilih yang ada.

“Sedangkan, partisipasi rendah dalam pemilihan Presiden-Wakil Presiden RI pada April lalu, tergambar di Kabupaten Banjar, Kota Banjarmasin dan Banjarbaru yang masing-masing hanya 78 persen,” urainya.

BACA LAGI : Ragukan Netralitas Penyelenggara Pemilu, Politik Uang Makin Brutal

Hal ini juga selaras untuk even pemilihan legislator DPR RI Senayan Jakarta. Edy memaparkan tertinggi angka partisipasi pemilihnya terjadi di Kabupaten Tapin dengan 87 persen, disusul Kabupaten Balangan 86 persen dan Kabupaten HST 84 persen. “Sedangkan partisipasi terendah untuk DPR RI terjadi di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) hanya 74 persen,Kabupaten Kotabaru 75 persen dan Kabupaten Banjar 77 persen,” katanya.

Masih menurut Edy, untuk partisipasi pemilih DPD RI lagi-lagi dipegang Kabupaten Tapin dengan 88 persen,disusul Kabupaten Balangan 86 persen dan Kabupaten HST 84 persen. Berikutnya, total pengguna hak suara terendah terlihat di Kabupaten Kotabaru hanya 75 persen, disusul Kabupaten Banjar 77 persen, dan Kabupaten Tabalong, Kota Banjarmasin serta Kota Banjarbaru, masing- masing 78 persen.

“Untuk partisipasi pemilih untuk DPRD provinsi dan kabupaten dan kota tertinggi disabet Kabupaten Tapin dengan 88 persen, Kabupaten Balangan 86 persen dan di susul Kabupaten HST. Sedangkan, yang terendah berada di Kabupaten Tanah Bumbu hanya 74 persen, Kotabaru 75 persen serta Kabupaten Banjar 77 persen,” paparnya.

BACA LAGI : Diduga Tak Netral, Komisioner Bawaslu Kalsel Iwan Setiawan Di-DKPP-kan

Dari data itu, Edy berkesimpulan dilihat dari tren yang ada, maka partisipasi lima jenis pemilihan masih dipegang Kabupaten Tapin dengan rata-rata 88 persen, disusul Kabupaten Balangan dan Kabupaten HST. “Sedangkan, yang terendah adalah Kabupaten Banjar dan Kotabaru,” tandasnya.(jejakrekam)

 

Penulis Asyikin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.