Dorong Kalteng Lebih Siap Jadi Ibukota, PIKI Gelar Seminar Nasional  

0

UNTUK mensosialisasikan dan mendorong segitiga emas di Kalimantan Tengah jika diputuskan sebagai pusat pemerintahan serta mempersiapkan apa yang harus dilakukan Pemda, terutama pemberdayaan masyarakat lokal, Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (PIKI) Kalimantan Tengah akan menggelar seminar nasional dengan tema menyambut ibukota pemerintah RI, di Hotel Aquarius Palangka Raya, Sabtu (15/6/2019).

KETUA  DPD PIKI Kalteng, Sipet Hermanto mengatakan, seminar sengaja dilaksanakan juga untuk memberikan masukan kepada pemerintah dan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Kemudian menyamakan presepsi dan pandangan tentang arti penting pemindahan ibukota pemerintahan NKRI serta untuk menggali informasi dan dukungan semua pihak demi kelangsungan pemindahan ibukota pemerintahan NKRI.

BACA: Tanam 100 Pohon, Pemkot Palangka Raya Target Hijaukan Daerah Kumuh

“Kita juga akan memberikan rekomendasi yang bersumber dari berbagai pihak yang dapat digunakan sebagai pertimbangan pengambilan keputusan oleh pemerintah, dari usulan dari berbagai elemen masyarakat di Kalimantan Tengah,”kata Sipet di Palangka Raya, Kamis malam (13/6/2019).

Menurutnya tak bisa dipungkiri, peluang Kalimantan Tengah, khususnya Kota Palangka Raya untuk ditetapkan sebagai ibukota pemerintahan sangat besar. Pasalnya cukup unggul secara historis, karena presiden RI pertama, Bung Karno sudah mencanangkan Palangka Raya yang secara strategis berada di sentral Indonesia.

Untuk itu salah satu pembicara dalam seminar ini adalah mantan gubernur Kalteng dua periode, Agustin Teras Narang, karena dinilai sangat representasi. Selain pernah duduk di yudikatif dan eksekutif serta juga masih tercatat sebagai pengacara dan sekarang terpilih sebagai senator.

Selain Teras Narang, dua pembicara lainnya Alue Dohong, Deputi II Badan Restorasi Gambut RI dan R Yando Zakaria, Pakar Antropologi Penasihat Senior Staf Kepresidenan RI.

Sementara itu Sekretaris DPD PIKI Kalteng, Lukas Inel menambahkan, animo peserta untuk mengikuti seminar ini begitu besar. Terbukti hingga kini hampir memenuhi target sebanyak 400 peserta bahkan diprediksi melebihi target.

Peserta seminar terdiri dari tokoh nasional, tokoh lintas agama, organisasi sosial kemasyarakatan baik umum, adat atau agama, pimpinan SOPD dari kabupaten, kota dan provinsi. Kemudian perwakilan masyarakat adat, perwakilan masyarakat umum, akademisi dan unsur perguruan tinggi, mahasiswa dan organisasi kepemudaan.(jejakrekam)

Penulis Tiva
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.