Jasa Angkutan Udara Picu Inflasi di Palangka Raya  

0

FLUKTUASI harga musiman yang lazim terjadi selama Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri, umumnya didongkrak oleh harga komoditas/jasa pada komponen harga bergejolak (volatile foods) dan harga yang diatur pemerintah (administered prices).

SELAMA Mei 2019, kedua komponen tersebut bersinergi memacu tingkat inflasi di Kalimantan Tengah. Inflasi di Palangka Raya dipengaruhi oleh andil komponen harga bergejolak sebesar 0,38 persen dan harga yang diatur  pemerintah sebesar 0,24 persen.

Sedangkan inflasi di Sampit juga dipengaruhi oleh andil komponen harga bergejolak sebesar 0,52 persen dan harga yang diatur pemerintah sebesar 0,36 persen.

“Tetapi komponen inflasi inti (core inflation), lebih memberikan pengaruh terhadap inflasi di Sampit sebesar 0,13 persen,”kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah, Yomin Tofri saat menyampaikan rilis bulanan, di Ruang Rapat BPS Kalteng, Senin (10/6/2019).

Yomin melanjutkan, untuk andil jasa angkutan udara mendominasi tingginya inflasi di Palangka Raya sebesar 0,26 persen dan di Sampit 0,34 persen. Dua komoditas penting pemicu inflasi di Palangka Raya adalah beras 0,20

persen dan bawang putih 0,06 persen. Daging ayam ras secara umum berkontribusi terhadap  inflasi di Palangka Raya 0,03 persen dan di Sampit 0,11 persen. Selama tiga bulan terakhir, harga di tingkat pedagang eceran di Palangka Raya dan Sampit memperlihatkan kenaikan yang cukup signifikan.

“Inflasi yang terjadi selama April 2019 di kedua kota, terus menguat hingga Mei 2019. Terbatasnya pasokan untuk memenuhi tingginya kebutuhan atau permintaan konsumen, menyebabkan lonjakan kenaikan indeks harga selama bulan Ramadhan hingga Idul Fitri,”imbuhnya.

BACA: Jaga Inflasi Tetap Terkendali, BI Terapkan 4 Langkah

Selama Mei 2019, terjadi inflasi di Palangka Raya sebesar 0,55 persen atau mengalami kenaikan indeks harga dari 132,98 pada April 2019 menjadi 133,71 pada Mei 2019. Inflasi di Palangka Raya  dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga pada kelompok bahan makanan 1,56 persen, transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 1,03 persen, dan kesehatan 0,27 persen.

Laju inflasi tahun kalender 1,40 persen, dipengaruhi oleh lonjakan kenaikan indeks harga bahan makanan 3,23 persen, transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 1,39 persen, serta makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 1,33 persen.

Sementara itu, inflasi tahun ke tahun 3,80 persen, terutama merupakan dampak dari lonjakan kenaikan indeks harga kelompok transportasi,  komunikasi dan jasa keuangan 8,08 persen dan bahan makanan 5,33 persen.

BACA JUGA: Sektor Pariwisata Bisa Diandalkan Menopang Perekonomian Kalsel di 2019

Begitu juga di Sampit juga terjadi inflasi sebesar 1,01 persen atau mengalami kenaikan indeks harga dari 139,52 pada April 2019 menjadi 140,93 pada Mei 2019. Terjadinya inflasi terutama dipengaruhi oleh melonjaknya indeks harga kelompok bahan makanan 2,17 persen serta transportasi, komunikasi,  dan jasa keuangan 2,02 persen.

Laju inflasi tahun kalender 1,34 persen) merupakan dampak dari kenaikan indeks harga kelompok bahan makanan 3,59 persen dan kesehatan 2,30 persen. Sementara itu, laju infasi tahun ke tahun 4,82 persen didominasi oleh pengaruh kenaikan indeks  harga kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 12,66 persen.(jejakrekam) 

Penulis Tiva
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.