Paket Iftar ACT Hadirkan Bahagia Anak Petani Penghapal Al Quran di Banjarbaru

0

ANAK-anak penghapal Al Quran adalah berkah bagi para orang tua. Demikian disampaikan Ketua TP PKK Kota Banjarbaru Hj Ririen Nadjmi Adhani ketika menghadiri Layanan Makan Humanity Food Van Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Majelis Talim dan Tahfidz Bayt Alhikmah Banjarbaru, Sabtu (1/6/2019) kemarin. Ririen mengaku bangga sekaligus terharu berada di tengah-tengah anak-anak penghapal Al Quran yang sebagian besar adalah anak dari para petani sayur.

“LUAR biasa. Merinding Saya menyaksikan anak-anak ini sudah hapal ayat suci Al Quran. Semoga makin banyak yang ikut program ini yaa,” ucapnya disela acara. “Terima kasih ACT Kalsel yang telah menyelenggarakan kegiatan ini sehingga Saya bisa ke sini untuk pertama kalinya,” katanya.

BACA: Humanity Food Van Jangkau Anak Berkebutuhan Khusus di Batulicin

Dalam kesempatan itu Ririen juga didampingi Ketua Forum Komunikasi Daerah (Forkomda) Banjarbaru, Ukira. Ia juga memberikan bantuan berupa dana sosial kepada pengurus majelis talim.

Selain sajian iftar dari ACT, rupanya kehadiran istri dari Walikota Banjarbaru tersebut menambah kebahagiaan para warga. “Kehadiran Ibu Walikota jadi suntikan semangat bagi kami. Terima kasih ACT, semoga jadi berkah untuk kita semua,” ucap Ali Ridho selaku ketua majelis.

Sore itu, puluhan warga dan anak-anak berkumpul di Mushola majelis yang sederhana. Namun sajian berbuka puasa telah mewujudkan kebersamaan yang hangat. Sebanyak 150 paket iftar telah menerbitkan tawa.

“Suatu kebahagiaan bisa berkumpul dengan orang-orang yang dijaga oleh Allah swt. Kami sampaikan terimakasih kepada warga dan relawan sehingga layanan makan Humanity Food Van ini bisa terlaksana. Semoga silaturahim bisa terus terjalin,” ungkap Ketua Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Kalsel Ahmad Muhajir yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Majelis Talim dan Tahfidz Bayt Alhikmah berdiri pada 22 Februari 2016 silam. Tiga tahun sudah majelis itu menjadi wadah untuk menampung generasi Qurani. Menurut Ali Ridho, awal berdiri hanya ada 5 anak yang ikut dan dimulai dari rumahnya saja. Namun, ternyata waktu membuktikan bahwa apa yang dilakukan adalah kebaikan sehingga hingga kini terkumpulah 96 anak penghapal Al Quran.

“Orang tua mereka kebanyakan adalah petani sayur, namun semangat kami untuk menjaga generasi begitu kuat. Jika satu huruf Al Quran saja dijaga oleh sepuluh malaikat, maka berpuluh-puluh malaikat akan menjaga anak-anak kami,” tutur Ali Ridho.

Selain menjadi wadah bagi para penghapal Al Quran, majelis tersebut juga mengelola Taman Pendidikan Al Quran (TPA) bagi anak-anak dan lansia.(jejakrekam)

Penulis Retno Sulisetyani
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.