Sempat Dirawat di RSUD Pembalah Batung, KH Hamdan Chalid Tutup Usia

0

KABAR duka kembali menggelayut warga Kalimantan Selatan. Usai ditinggal Ustadz Arifin Ilham, kini Banua khususnya Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dan Nahdlatul Ulama (NU) juga kehilangan ulama berpengaruh KH Hamdan Chalid, yang merupakan Dewan Penasihat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten HSU.

SAUDARA kandung almarhum KH Idham Chalid ini tutup usia pada usia 83 tahun. Mantan Rais Syuriah PWNU Kalsel ini menghembuskan nafas terakhir pada Senin (27/5/2019) dinihari, sekitar pukul 05.30 Wita usai mendapat perawatan medis di RSUD Pembalah Batung, Amuntai. Selanjutnya, jenazah KH Hamdan Khalid disemayamkan di rumah duka di Desa Tangga Ulin Kecamatan Amuntai Tengah.

KH Hamdan Chalid adalah putra bungsu dari Syekh KH Muhammad Chalid, lahir di Amuntai, 10 Januari 1936. Sewaktu kecil beliau bersekolah di SR As-Salam Martapura, dan terus masuk Ponpes Darussalam Martapura pada 1956. Pada tahun 1962 menimba ilmu pada ‘Ulya Al-Azhar, kemudian melanjutkan ke Fakultas Syari’ah Universitas al-Azhar Kairo Mesir tahun 1965, dan Dirasah Ulya Tarikh fi Uly tahun 1966.

BACA : Muhammad Chalid, Sosok Hebat di Balik Sang Guru Politik NU, KH Idham Chalid

KH Hamdan Chalid pernah menjadi dosen di Fakultas Ushuluddin IAIN Antasari di AMuntai (1967), Wakil Dekan Fakultas Ushuluddin IAIN Antasari (1977-1983), Kepala Madrasah Aliyah Normal Islam Putri Rakha (1948-1952) hingga menjabat sebagai hakim agung pada kantor Pengadilan Agama.

Berikutnya, Ketua Pengadilan Agama Amuntai (1986-1997), Anggota Dewan Pembina Ponpes Rakha (2012-2017), Ketua Baznas Kabupaten HSU, Ketua MUI Kabupaten HSU, dan kemudian menjadi Ketua  Dewan Pertimbangan Fatwa MUI Kabupaten HSU, dan lain-lain.

KH Hamdan Chalid juga rutin mengisi pengajian di Majelis Taklim Al-Khalidiyah Tangga Ulin dan Al-Ma’arif Amuntai. Bahkan, KH Hamdan Chalid termasuk ulama yang gigih memberantas sekaligus meluruskan aliran-aliran yang menyimpang dari  ajaran Islam yang sebenarnya. Di antara kitab atau risalah yang berkaitan dengan hal tersebut, yang ditulisnya adalah Agenda Khusus Dialog Kitab Ad-Durun Nafis.

BACA JUGA : Istiqamah dalam Berjuang, KH Idham Chalid Teladan bagi Politisi Muslim

Sehabis shalat Zuhur, jenazah KH Hamdan Chalid langsung dibawa ke Langgar Nurul Iman untuk dishalatkan, dan langsung dikebumikan di makam keluarga KH M Chalid di Desa Tangga Ulin, Amuntai. Turut hadir dalam proses pemakaman Bupati HSU H Abdul Wahid Hk beserta jajaran, Kaporles HSU, Forkopimda HSU, keluarga Besar MUI HSU, Ketua DPRD HSU, tokoh agama, keluarga duka serta ratusan warga HSU.

Sementara itu, Ketua MUI HSU H Said Masrawan  mengucapkan duka cita atas meninggalnya Ketua Dewan Penimbang MUI HSU tersebut. “Semoga amal yang diperbuat beliau semasa hidup diterima oleh Allah SWT,” pungkasnya.(jejakrekam)

Pencarian populer:hamdan chalid
Penulis Muhammad
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.