The Real People Power

Oleh : Muhammad Ramli Jauhari

0

RITME atau Irama dengan tambahan kata  “se” dalam KBBI menjadi kalimat se-irama yang mempunyai makna  (1) satu irama; senada; (2) ki sejalan dengan: per-kembangan bahasa Indonesia , dengan perkembangan kebudayaan Indonesia. Senada dan sejalan merupakan padanan atau anonim kata yang paling tepat.

PADA era sekarang ini, kontestasi merupakan bagian penting dan tahap yang mau tidak mau atau suka tidak suka harus dilalui dalam meraih pencapaian apapun. Kontestasi menjadi metode sekaligus sarana paling relevan dalam menentukan “jatah” yang adil atas keberuntungan yang sedari awal telah terukur. Sederhana memang, persis seperti ungkapan yang sering disepakati yaitu proses lebih penting dari hasil.

Dalam praktiknya, sebuah kontestasi yang akhirnya menghasilkan kesepakatan bersama perlu memiliki pondasi utama yaitu kesadaran. Kesadaran bahkan kunci utama atau titik fokus dari kesemuanya, oleng sedikit saja maka esensi dan nilai yang diperjuangkan akan lepas dan tak lagi beraturan, kacau.

BACA : Bertemu Kapolda, Imam FPI Kalsel Tegaskan Tak Melarang People Power

Kontestasi adalah sebuah ruang besar, menyediakan wadah yang begitu luas untuk adu banyak hal, saling berkompetisi satu sama lain, masing-masing individu memiliki porsi yang sama namun dengan kesempatan yang berbeda, tergantung kelihaian memaksimalkan peran dan kemampuan yang dipunyai. Bukan tanpa alasan, karena semua menginginkan kelahiran produk paling unggul pada akhir episode.

Republik yang besar dan begitu majemuk ini, patut berbangga terhadap seluruh warganya. Dari banyak indikator, terlihat jelas bagaimana kesadaran sebagai warga negara dapat mereka perankan dengan baik. Identitas positif dimata dunia tentang ramahnya negara ini, masih senantiasa terjaga bahkan lebih wangi dari sebelumnya. Luar biasa bukan?

BACA JUGA : Forum BEM se-Kalsel Tolak Gerakan People Power

“Setelah semua ini, tidak ada lagi 01 ataupun 02, yang ada hanyalah 03” (merujuk pada bunyi sila ke 3 yaitu Persatuan Indonesia. Ungkapan menarik dari disiplin ilmu cocoklogi yang biasanya sering kita gunakan, lagi-lagi membuat kita tertegun dan bangga terhadap para leluhur yang telah membentuk falsafah negara ini dengan elok, sangat indah. Bersyukur, kita lahir dan tumbuh dalam bagian bangsa yang besar ini.

Begitu pula, 21 dalam angka dan usia memiliki makna yang tidak sederhana. Selama lebih dari dua puluh kali tahun kalender berganti, kita rasa lebih dari cukup untuk mengerti tujuan sesungguhnya dari reformasi, nilai dan cita-cita yang diperjuangkan. Arah bangsa ini kedepan harus difahami dengan benar oleh seluruh warganya, sembari senantiasa merawat tatanan yang telah diajarkan para pendahulu.Insya Allah, Baldatun Thoyyibatun wa Robbun Ghofur secepatnya terwujud.

Pemimpin dan Masyarakat yang Terpimpin

Rally panjang penyelenggaraan pemilu serentak tahun 2019 di ambang usai, tak lebih dari 2×24 jam lagi secara tahapan, tertuntaskan. Proses demokrasi kali ini benar-benar menghasilkan dampak positif dan membanggakan dari segala lapisan dan sektoral, baik bersifat pendidikan demokrasi maupun cermin dari wajah demokrasi negara besar ini kedepan.

BACA LAGI : Seruan Ulama Tak Berpengaruh, Relawan Prabowo-Sandi Kalsel Tetap Ikut People Power

Indikator sederhana, sepanjang pesta demokrasi dengan mudah kita menikmati suguhan pemikiran dan analisa tajam dari para generasi emas pada tahun 2045 mendatang, demokrasi menurut kacamata dan buah fikir mereka. Media sosial dapat mereka maksimalkan, benar-benar sebagai fungsinya: informasi dan sosialisasi. Ini bagian menarik.

Padahal, semasa masih kejar target SKS dalam VIII semester, teori kepemimpinan atau kajian kepemimpinan hanya menjadi santapan segar dalam ruang fokus grup diskusi atau skala seminar dan lokakarya, bermuara pada narasi-narasi saja.

BACA LAGI : MUI, NU dan Muhammadiyah Kalsel Tolak Keras Aksi People Power

Kembali pada kata “usai” yang menurut sebagian orang bijak memaknai justru berarti “baru dimulai”, satu – dua – puluhan – ratusan – ribuan bahkan jutaan komitmen menunggu pembuktian. Komitmen baik dalam konteks individu maupun kolektif, sebagai pembuktian bersama tentang sejauh mana kita siap menjadi masyarakat dan bagian dari warga negara yang berbeda dan tentu lebih baik dari tahun-tahun kemarin.

Terimakasih teruntuk KPU, Bawaslu, TNI-Polri dan stakeholder terkait suksesnya Pemilihan Umum Serentak Tahun 2019. Sukses Bersama.(jejakrekam)

Penulis adalah  Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kalimantan Selatan

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.