Muda dan Beda, Caleg PKS Nurkhalis Anshari Raih Suara Terbanyak di Dapil 1 Banjarbaru

0

MENGUSUNG tagline muda dan beda. Itulah salah satu kunci dan strategi yang dilakukan Nurkhalis Anshari saat Pileg 17 April lalu. Walhasil, caleg PKS dari Dapil Banjarbaru 1, Kecamatan Banjarbaru Utara dan Kecamatan Banjarbaru Selatan yang juga sebagai petahana ini berhasil mendung suara terbanyak.

NURKHALIS yang menjabat sebagai Sekretaris Komisi III DPRD Banjarbaru ini sukses mendulang 2.748 suara di Dapil 1 (Banjarbaru Utara dan Selatan). Sosok muda yang memang dikenal sangat milenial ini baru berusia 33 tahun.

Kepada jejakrekam.com di kediamannya Jalan RO Ulin Kota Banjarbaru, Nurkhalis  sangat santai dalam menghadapi pertanyaan wartawan. Ia juga sangat lepas dalam berbicara dan sesekali mengimbangi obrolan dengan candaan.

BACA : Petahana Raih Suara Terbanyak, Ini Prediksi 30 Caleg Terpilih DPRD Banjarbaru

Lantas apa kunci kemenangan Nurkhalis hingga meraih suara di terbanyak untuk personal Caleg. Nurkhalis hanya menjawab bahwa ini merupakan kekuatan anak muda. “Sesuai dengan taglinenya yaitu; “Muda dan Beda” Karena usia masih cukup muda, tentunya kita punya obsesi dan lebih berenergi untuk menjadi yang terbaik, disamping caleg-caleg muda biasanya punya daya imajinasi yang tidak terpikirkan oleh kompetitor lainnya,” klaimnya.

Nurkhalis dalam persiapan maju di Pileg 2019 ini mengaku tak berpatokan pada gaya kampanye mainstream atau kebanyakan caleg pada umumnya. Namun ia lebih menekankan pada pendekatan kemasyarakatan dan juga kreativitas dalam mengolah konten kampanye.

“Kalau strategi mungkin semua Caleg punya, nah sebagai caleg muda dan juga petahana serta beberapa tahun cukup berpengalaman di politik, saya tak mau terjebak dengan cara yang mainstream yang dilakukan oleh banyak caleg pada umumnya, jadi agak sedikit berbeda dengan strategi yang bervariasi, dan alhamdulillah hasilnya efektif,” katanya.

Menggaet dan meyakinkan pemilih milenial, kata Khalis memang jarang tersentuh oleh lawan politiknya di Pileg. Makanya ia berinisiatif untuk mencoba peluang di sektor ini. “Ini sebetulnya jadi tolak ukur saya juga, apakah cara ini bisa berhasil mengimbangi cara-cara kampanye dengan gaya lama. Ternyata Alhamdulillah pemilih sekarang sudah berkembang sangat pesat dalam memilih,” katanya.

Bagi Khalis, berstatus sebagai petahana juga tak ditampiknya sebagai modal yang cukup besar. Ia menyebutnya modal sosial. Yang mana menjabat selama satu periode katanya bisa mengenal masyarakat lebih dalam dan langsung bersentuhan lewat program reses anggota dewan.

BACA JUGA: Walikota Silih Berganti, Pasar Bauntung Tetap Bagai Buah Simalakama

“Sebagai incumbent tak bisa dipungkiri punya modal lebih untuk melenggang kembali ke gedung dewan. Kita jadi lebih mengenal isi dalam Kota Banjarbaru dan juga karakter serta harapan masyarakat, nah disinilah taktik kita untuk meyakinkan mereka,” sebutnya.

Saat disinggung apakah kemenangannya efek dari dominasi Paslon 02 Prabowo-Sandi yang menang di Banjarbaru, Nurkhalis Anshari yang partainya merupakan pengusung Paslon 02 dengan gamblang mengatakan bahwa efek tsunami Pilpres memang berdampak.

“Menurut saya memang ada, kemenangan 02 itu linier dengan suara partai pengusung dan juga calegnya. Jadi meskipun kita akui kontestasi Pileg tenggelam oleh Pilpres, tapi secara perolehan suara cukup berimbas,” ujarnya.

Lalu bagaimana perasaannya terkait raihan maksimal ini? Nurkhalis mengaku hasilnya melebih ekspektasi pada awalnya. Apalagi menempatkannya sebagai peraih suara terbanyak di Dapil 1 yang disebut-sebut sebagai dapil neraka mengingat  persaingannya sangat ketat.

“Ada kenaikan hampir tujuh kali lipat. Kalau bangga pasti iya, tapi ini jadi tantangan juga karena amanah dari masyarakat lebih besar kepada saya,” tutup Caleg yang juga berprofesi sebagai pengusaha dan pendidik ini.(jejakrekam)

Penulis Syahminan
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.