ABG Terjaring Razia karena Ngelem, PSK Waria Hanya Bisa Pasrah

0

DENGAN misi pengamanan dan sterilkan kawasan yang selama ini menjadi titik konsentrasi anak jalanan, gelandangan dan pengemis serta pekerja eks komersial (PSK), personel Satpol PP Kota Banjarmasin turun ke lapangan, Jumat (3/4/2019) malam hingga menjelang pagi.

TITIK-titik kumpul para penyandang masalah sosial itu, telah dikantongi aparat penegak perda Pemkot Banjarmasin itu. Tak mengherankan, ketika personel polisi pemerintah kota berseragam hitam-hitam ini, cukup efektif bergerak menyasar objek.

Kepala Seksi Operasional dan Pengendalian Satpol PP Kota Banjarmasin Noor Fahmi Arif Ridha mengakui dalam penertiban tiga objek pelanggar dalam operasi yustisi yakni anjal, gepeng dan PSK merasa tak nyaman.

“Mereka ini selama ini merasa bebas. Namun, jelang datangnya bulan suci Ramadhan, kami harus mengamankan dan menyeterilkan lokasi. Agar masyarakat bisa menjalankan ibadah dengan aman dan lancar, tanpa ada gangguan,” ucap Noor Fahmi.

BACA : Wartawan Sempat Diamuk, Satpol PP Banjarmasin Garuk Anjal, Gepeng dan PSK

Ia mengakui dalam giat Satpol PP Kota Banjarmasin kali ini terlihat ada sebagian wajah baru, meskipun masih banyak mendominasi orang lama yang terjaring, termasuk PSK dan anjal.

“Setelah ini, mereka akan diantar dan diserahkan ke rumah singgah atau Dinas Sosial Banjarmasin untuk dilakukan pembinaan dan pendataan,” pungkasnya.

Sementara, NV (16 tahun) yang turut terjaring di kawasan Pelabuhan Lama, tengah nge-play akibat ngelem fox bersama teman sebayanya. “Di pelabuhan ini, banyak kawan ngelem. Kami beli hanya Rp 10 ribu untuk satu kali pakai,” ujar anak baru gede (ABG) ini.

BACA JUGA :  Selama Ramadhan, Satpol PP Banjarmasin Razia Warung Sakadup dan Restoran

Setali tiga uang, waria dengan nama KTP atas nama Johansyah mengaku kesal diangkut petugas Satpol PP Banjarmasin ke dalam truk. “Saat itu, saya tengah menunggu pelanggan. Begitu lihat ada petugas, saya kaget dan langsung saja lari,” kata waria ini.

Ia pun hanya bisa pasrah. Apalagi, ternyata sang waria ini sudah dua kali tertangkap dalam operasi yustisi Satpol PP Banjarmasin.

“Pasti, kakak saya datang ke rumah sambil marah-marah. Ya, karena mereka malu dengan pekerjaan saya,” ucap Johansyah yang mengaku bekerja sebagai buruh angkut beras dan gula ini. Namun, saat malam hari ini melakoni profesi sebagai waria sekaligus PSK.(jejakrekam)

 

Penulis Arpawi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.