Aksi May Day, Dua Organisasi Buruh di Kalsel Usung 7 Tuntutan

0

HARI Buruh Internasional yang juga dikenal dengan May Day diisi dengan aksi turun ke jalan, Rabu (1/5/2019). Aksi ratusan buruh tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Kalimantan Selatan ini dipusatkan di dua tempat di Banjarmasin.

AKSI pertama digelar di depan Gedung DPRD Kalimantan Selatan, Jalan Lambung Mangkurat. Ada tujuh tuntutan yang diusung kaum buruh ini yakni tolak upah murah dan cabut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78/2015 dengan meningkatkan komponen kebutuhan hidup layak (KHL) menjadi 84 item, karena saat ini hanya 60 item.

Dua organisasi buruh ini mendesak penghapusan outsourcing dan pemagangan berkedok alih daya itu, peningkatan manfaat jaminan kesehatan dan pensiun, penurunan tarif dasar listrik (TDL) dan harga sembako, peningkatan kesejahteraandan pendapatan guru atau tenaga honorer, peningkatan kesejahteraan pendapatan pengemudi ojek online, dan ratifikasi Konvensi ILO Nomor 185 tentang Perlindungan Maternitas.

BACA : Buruh Usulkan Rumah Sakit Khusus, Dewan Mengaku Sulit Pendanaan

Massa buruh pun ditemui Ketua Komisi IV DPRD Kalsel Yazidie Fauzy di atas mobil komando demo berisi tujuh tuntutan tersebut. Ketua DPW FSPMI Kalsle Yoeyoen Indaharto mengatakan para guru dan tenaga honorer sangat berjasa bagi instansi pemerintahan, namun kesejahteraan masih memprihatinkan.

“Upah mereka lebih rendah dibanding upah minimum provinsi (UMP). Nasib mereka juga harus diperjuangkan,” tegas Yoeyoen.

Ia menegaskan dalam memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day, maka meneriakkan tuntutan kesejahteraan ke jalan merupakan sebuah keharusan. Lewat mimbar jalanan ini, Yoeyoen berharap pemerintah dan DPRD bisa mendengar perjuangan para buruh di Kalsel.

BACA JUGA : FSPMI Sorot Belum Berpihaknya Pelayanan Kesehatan bagi Buruh

Sebelum ke Gedung DPRD Kalsel, massa yang mengenakan baju kaos putih-putih berkumpul di Lapangan Kamboja. Bergerak menuju kediaman Gubernur Kalsel di Jalan RP Soeprapto, lalu bergerak ke DPRD Kalsel.

Selanjutnya, mereka berjalan kaki menuju ke Balai Kota Banjarmasin, Jalan RE Martadinata, hingga balik kembali ke Lapangan Kamboja.

“Tak hanya aksi di jalan, kami juga menggelar kegiatan sosial seperti donor darah serta membagi beras sebanyak dua ton dibagikan kepada panti asuhan, pesantren dan fakir miskin yang ada di Banjarmasin. Ini merupakan rangkaian dari peringatan May Day,” tandasnya.(jejakrekam)

 

Penulis Ipik Gandamana
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.