Antisipasi Karhutla, Gubernur Kalsel Terbitkan Surat Edaran

0

KALIMANTAN Selatan terus melakukan langkah- langkah penting untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Setelah sebelumnya menggelar Apel Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana 2019 dan Apel Siaga Bencana Karhutla,  Senin (29/4/2019), digelar Rapat Koordinasi Terpadu Dalam Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan, di Gedung Idham Chalid.

GUBERNUR Kalsel, H Sahbirin Noor diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, H Abdul Haris mengungkapkan sebagai langkah awal untuk mencegah terjadinya Karhutla telah dikeluarkan surat edaran kepada Bupati/Walikota se Kalsel terkait antisipasi dan kesiapsiagaan dalam pencegahan dan penanggulangan Karhutla.

”Sebagai langkah awal, Gubernur Kalsel, telah membuat surat edaran kepada Bupati/Walikota se Kalsel, tentang antisipasi dan kesiapsiagaan pemda dalam pencegahan dan penanggulangan Karhutla di Kalsel,” ujarnya.

BACA : Antisipasi Karhutla, BPBD Kalsel Efektifkan Penyuluhan

Dijelaskan Sekda, dalam surat edaran tersebut, gubernur meminta kepada Pemda dan para peserta Rakor, agar mencermati perannya masing-masing dalam pengendalian Karhutla di Kalsel.

”Berdasarkan surat edaran Gubernur dan mengacu pada Inpres No 11 Tahun 2015, saya minta kepada seluruh peserta rapat kali ini, agar mencermati perannya masing-masing dalam pengendalian karhutla di kalimantan Selatan. Peran-peran itu harus kita sinergikan. Kita bangun keterpaduan untuk mengoptimalkan sumberdaya yang kita miliki dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan,” jelasnya.

 

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel, Wahyuddin, mengatakan, potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di tahun 2019, berdasarkan prediksi BMKG akan memasuki musim kemarau yang memiliki suhu lebih panas dari kemarau biasanya.

“Dari kondisi tersebut kami prediksikan bahwa kebakaran hutan dan lahan akan meningkat dari tahun sebelumnya,” katanya.

Wahyuddin menambahkan, sebagai salah satu upaya melakukan pencegahan BPBD, bersama TNI dan POLRI serta element masyarakat akan bersama-sama mulai dari sekarang melakukan kesiapsiagaan untuk melakukan pencegahan.

BACA JUGA: Acil Odah : Kualitas Keluarga, Cerminan Kualitas Bangsa

“Untuk itu, kami akan mengefektifkan penyuluhan dan sosialisasi ke masyarakat agar masyarakat itu lebih meningkat pemahamannya terhadap akibat daripada gangguan asap dari bencana karhutla,” ucapnya.

Ditambahkan Wahyuddin, titik yang rawan tingkat karhutlanya terdapat di lima wilayah, yakni Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Barito Kuala, dan Kabupaten Tapin.

Hadir juga dalam Rakor ini, Danrem 101/Antasari, Perwakilan Kapolda Kalsel, serta diikuti oleh jajaran TNI – Polri, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan para pelaku usaha.(jejakrekam)

Penulis Roni (Biro humpro kalsel)
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.