LK3 Berdayakan Perempuan Bantaran Sungai

0

SEJUMLAH perempuan Bantaran Sungai Muara Bangkal, Kelurahan Tanjung Pagar, Banjarmasin Selatan, Banjarmasin, antusias mengikuti latihan membuat keripik daun limau purut yang diselenggarakan Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3), Selasa (23/4/2019). 

PELATIHAN ini merupakan tindaklanjut dari pertemuan sebelumnya, dimana LK3 bersama warga masyarakat bersepakat menjalankan program pemperdayaan masyarakat atau  Economic Empowement (EE). Tujuannya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui produk-produk kreatif dan inovatif.

 

Kenapa memilih pelatihan keripik daun limau purut? “Karena dinilai sangat menjanjikan jika dipasarkan, hanya saja tidak banyak orang yang memproduksinya. Terlebih lagi menjelang ramadhan dan hari raya, biasanya makanan cemilan jenis ini laku di pasaran,” ujar Rakhmalina Bakhtiati selaku kordinator Program EE LK3.

Pelatihan kali ini dibimbing oleh Yana, seorang ibu rumah tangga yang telah berhasil mengikuti program pemberdayaan perempuan LK3. Dengan piawai Yana mempraktikan keahliannya membuat keripik daun limau purut kepada perempuan bantaran Sungai Muara Bangkal. Yana juga menceritakan apa-apa saja yang telah mampu ia beli setelah menekuni pembuatan keripik daun limau purut ini, sehingga mendengar cerita yang dituturkan, semakin antusias untuk belajar.

Keripik daun limau purut terdiri dari bahan yang sederhana, diantaranya tepung gandum, bawang putih, bawang merah, garam, dan irisan halus daun limau purut.

BACA : LK3 Rintis Program Penguatan Masyarakat Bantaran Sungai di Muara Bangkal

Rakhmalina Bakhriat menambahkan,  bahwa pelatihan yang dilakukan LK3 di kampung Bantaran Sungai Muara Bangkal ini bukan hanya sebatas pelatihan mengolah kuliner lalu lepas begitu saja, namun juga sampai dalam tahap pengemasan, perizinan dan pemasaran.

“LK3 berharap program ini dapat menjadi pekerjaan kreatif yang mengahasilkan uang bagi perempuan untuk menambah pendapatan ekonomi keluarga nantinya. Bukan hanya pelatihan kripik, setelahnya, pelatihan kuliner dan kerajinan tangan juga akan kami ajarkan ditempat ini,” ujar Rakhmalina.

BACA JUGA : Naik Klotok Susur Sungai Martapura, Dubes Denmark Sorot Masalah Sanitasi

Pelatihan kuliner yang dilaksanakan di serambi rumah Ruminah ini berhasil membangun pengetahuan perempuan  yang terlibat, terbukti dari renyahnya keripik yang dihasilkan dari olahan bersama. Apa yang dibuat oleh warga tidak kalah renyah dengan bikinan Yana dengan brand produk “Keripik Limau Purut Acil Galuh’ miliknya.(jejakrekam)

Penulis Andi Oktaviani
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.