Jadi Nahkoda Paman Birin,  Acil Pengayuh Jukung Diumrohkan ke Tanah Suci

0

TAK  menyangka. Itulah yang ada di pikiran Maisarah warga Sungai Rangas Tengah,  Kecamatan Martapura Barat,  Kabupaten Banjar.  Betapa tidak,  secara mendadak ia didata oleh Pamabakal Sunga Batang,  Muahmmad Aspi dan rekan, Selasa (16/4/2019).

PENDATAAN itu dalam rangka didaftarkan untuk berangkat ke Tanah Suci Mekkah.  Maisarah diumrahkan oleh Gubernur Kalsel,  H Sahbirin Noor.

Maisarah yang tak lain Acil pengayuh jukung (sampan-red) terpilih dari beberapa pengayuh lainnya.  Pasalnya, Maisarah menjadi nahkoda jukung yang ditumpangi gubernur pada saat lomba adu cepat jukung di Sungai Martapura beberapa saat lalu.

BACA: Lestarikan Budaya Sungai, Lomba Jukung di Desa Sungai Rangas Digelar

Saat ditemui di rumahnya,  Maisarah mengaku bersyukur dan tidak menyangka sama sekali mendapatkan hadiah umroh tersebut.  Menurutnya,  jika berangkat dengan biaya sendiri, maka menjadi sesuatu hal yang hampir mustahil.  Dirinya mengaku berpenghasilan pas-pasahan,  sehingga tidak punya biaya untuk ke Mekkah.

“Syukur alhamdulillah dan tidak menyangka sama sekali diberangkatkan umrah oleh Paman Birin (sapan gubernur,  red).  Memang ada niatan ke Mekkah tapi tak ada biaya,  saya sering juga berdoa mudahan ada jalan untuk umrah.  Saya mendoakan Paman Birin selalu sehat,  murah rejeki,  dan sukses memimpin Banua,” ujar Masriah.

BACA JUGA: Jadi Even Wisata Tradisional, Lomba Balap Jukung Piala Paman Birin Diikuti 62 Peserta

Sementara,  Muhammad Aspi menjelaskan,  Acil Maisarah terpilih karena menjadi nahkoda jukung yang ditumapangi Paman Birin.  Menurutnya,  seluruh biaya umrah Maisarah ditanggung oleh Paman Birin.

“Memberangkatan umrah ini memang sudah hampir menjadi kebiasaan Paman Birin.  Beliau memberikan penghargaan kepada sebagian masyarakat.  Kami sudah meminta kartu keluarga,  KTP,  dan akta kelahiran Acil Maisarah untum diserahkan kepada Paman Birin,” kata Aspi.

Sebelumnya,  delapan orang pegawai lingkup Pemprov Kalsel juga diberangkatkan umrah oleh Paman Birin.  Delapan pegawai terdiri dari pegawai negeri sipil (PNS)  dan pegawai tidak tetap (PTT)  itu terpilih dari ribuan lainnya setelah diundi melalui sistem suit jari (batu,  kertas,  gunting,  gajah,  semut).  “Kami memberangkatkan umrah ini sebagai bentuk penghargaan,  baik kepada masyarakat atau pegawai,”  tutur Paman Birin.(jejakrekam)

Penulis Sayyidil Ahmad
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.