Liga Berjenjang Piala Kemenpora di Kalteng Bakal Bergulir

0

EMPAT daerah di Kalteng, yakni Palangka Raya, Barito Utara, Barito Selatan, dan Kotawaringin Timur, sudah memastikan diri mengikuti Liga Berjenjang Piala Kementerian Pemuda dan Olahraga 2019. Sedangkan Barito Timur dan Seruyan tidak akan mengikuti kompetisi ini.

BARITO Timur alasannya susah cari pemain dan terkendala masalah dana. Sementara Seruyan hingga kini tidak ada tanggapan padahal surat sudah disampaikan ke askab,” kata koordinator provinsi U-17 putri, Budi Yantoro.

Wakil Anggota Exco Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kalteng ini melanjutkan, kemungkinan dalam waktu dekat, Kabupaten Gunung Mas, Pulang Pisau, Lamandau, Kapuas, dan Katingan juga akan memastikan keikutsertaannya. Begitu juga dengan Sukamara direncanakan ikutserta. Berbeda dengan Puruk Cahu yang belum memberikan kepastian.

Budi menjelaskan, liga berjenjang ini diperuntukkan bagi usia 12, 14, 16, 17 putri dan 21 mahasiswa. Tetapi khusus U-17, baru pertama kalinya digelar. Mulai tahun ini semua tingkatan usia akan dimainkan tetapi tidak secara bersamaan pelaksanaannya.

Peogram sepakbola berjenjang ini, sebagai bentuk perhatian penuh pemerintah pusat terhadap pembinaan bibit sepakbola di Indonesia tak terkecuali di Kalteng.

“Tentunya program ini harus disambut dengan antusias. Asprov PSSI provinsi berharap, untuk penyelenggaraan kompetisi kalau bisa dilaksanakan di Palangka Raya, agar kabupaten terdekat bisa menjangkaunya mengirimkan timnya,” ujarnya.

Pelaksanaan secara nasional U-12 di Palembang, U-14 di Solo pada 24-30 Agustus, U-16 di Banten pada 2-7 Agustus, U-17 putri di Bandung pada 28 Juli-4 Agustus, dan U-21 di Yogyakarta.

Untuk itu terlebih dulu akan dilakukan kompetisi tingkat Kalteng. U-17 putri dijadwalkan pada 21-30 April. Pada putaran tingkat nasional, Kalteng masuk di grup E dengan Jawa Tengah, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Budi juga meminta kepada panitia pelaksana turnamen semua kelompok agar tidak memungut biaya pendaftaran tidak usah terlalu besar. Sementara untuk U-17 putri rencananya akan digratiskan.

Hal tersebut sebagai bentuk penghargaan kepada pecinta sepakbola kaum hawa. Di samping agak sulit mencari pemain putri di setiap kabupaten dan kota.(jejakrekam)

Penulis Tiva
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.