Gali Retribusi Tambat Tongkang, Dishub Batola Studi Banding ke Barito Utara

0

SEKTOR angkutan sungai sebagai sumber pendapatan bagi Pemkab Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah masih menjanjikan. Ini karena perairan Sungai Barito masih menjadi poros lalu lintas angkutan tambang dan komoditas lainnya.

KEPALA Dinas Perhubungan Kabupaten Barito Utara, Iwan Fikri mengungkapkan sektor pendapatan yang bisa digali dari perairan Sungai Barito seperti retribusi tambang tongkang dan sejenisnya yang dipungut biaya.

“Dengan makin meningkatkan lalu lintas perairan khusus tongkang batubara yang ditarik retribusinya. Makanya, potensi yang ada di Kabupaten Barito Utara ini menjadi bahan pembanding daerah lain seperti Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan,” ucap Kepala Dishub Barito Utara Iwan Fikri kepada jejakrekam.com di Muara Teweh, Jumat (12/4/2019).

BACA : 10.540 Unit Tongkang Batubara Lewati Alur Barito

Menurutnya, beberapa perwakilan Dinas Perhubungan Batola pun mendatangi kantornya untuk mengkaji dan membandingkan soal pengenaan retribusi tambat tongkang yang diberlakukan di Barito Utara.

“Mereka mengkaji banding masalah meningkatnya pendapatan untuk sektor sungai, khususnya angkutan batubara yang dipungut retribusinya sesuai peraturan perundang-undangan,” papar Iwan.

BACA JUGA : Era Moda Transportasi Sungai Banjarmasin Berakhir?

Ia menjelaskanmemang untuk wilayah Barito Utara, saat malam tongkang dilarang melintasi sungai saat melewati jembatan, sehingga tongkang harus tambat terutama di hulu Muara Teweh.

“Biasanya bila air dalam terjadi konvoi angkutan tambang. Bahkan, jumlahnya puluhan buah setiap hari. Jadi, tongkang-tongkang ini adapula yang tambat dan mendatangkan pendapatan bagi daerah,” tandasnya.(jejakrekam)

 

Penulis Syarbani
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.