Foto: 1tulah.com
MELIBATKAN masyarakat desa yang tergabung dalam Asosiasi Kepala Desa Sebuku, PT Sebuku Iron Lateritic Ores site Sebuku melaksanakan kegiatan penanaman penutup tanah (cover crop).
ADAPUN jenis tanaman lokal seperti jengkol, ketapang, trembesi meranti serta damar. Sistim revegetasi yang dipilih adalah spot pada daerah yang direvegetasi. Pilihan tanaman sisipan yang umurnya lebih lama, dilakukan setelah daerah bukaan lahan yang berumur sekitar 2-3 tahun.
BACA: Gandeng FKH, Disdik Banjarmasin Gelar Aksi Tanam Pohon
“Kondisi tumbuh tanaman telah mencukupi, sehingga hal itu sesuai dengan iklim yang mendukung capaan keberhasian penanaman,” kata Lambas Tobing, Kepala Teknik Tambang (KTT) yang dalam keterangannya pada kegiatan monitoring internal perusahaan.
Lebih jauh disampaikan bahwa dengan jarak tanam disesuaikan dengan jenis tanamannya, namun biasanya 5m x 5m. Penyebaran tanaman penutup tanah dengan manual maupun teknis standard enviro yang dilakukan tim supervisor lapangan PT SILO.
Luasan revegetasi 2018 sebesar 116.1 ha dan 31.21 Ha sebagai target capaian tahun 2019, difokuskan pada area datar dan landai di beberapa lokasi seperti Mangguruh, Gumbil, Tabirah, Damar Utara, Kara-Kara, Sungai Alim, Bintangor.
BACA JUGA: Iwan Setiawan Undur Diri, Erna Kasypiah Jabat Ketua Bawaslu Kalsel
Mengevaluasi tingkat keberhasilan pertumbuhan tanaman pada lahan bekas tambang, dapat ditentukan dari presentasi daya tumbuhnya, presentasi penutupan tajuk, pertumbuhan, perkembangan akar, penambahan spesies pada lahan tersebut, peningkatan humus, pengurangan erosi dan fungsi sebagai filter alam.
Terkait pelibatan Asosiasi Kepala Desa Sebuku, Lambas menambahkan hal itu sebagai komitmen perusahaan dengan masyarakat sekitar, sebagaimana juga telah diamatkan pada Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat – PPM pada Kementerian ESDM. “Kami selalu berkomitmen dengan kegiatan lingkungan, kepedulian pada masyarakat dan peraturan pemerintah,” pungkasnya.(jejakrekam)