Kapolda Kalsel Akui Penutupan Sementara Kedai Samsat Bergerak

0

PENUTUPAN sementara Kedai Samsat Bergerak (KSB) di Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) Samsat 1 Banjarmasin yang melayani pembayaran pajak kendaraan bermotor pada malam hari diakui Kapolda Kalimantan Selatan, Irjen Pol Yazid Fanani. Penutupan yang dilakukan aparat Polda Kalsel pada Selasa (10/4/2019) dipastikan hanya sementara.

“YA, benar memang Kedai Samsat Bergerak ditutup sementara. Ini mengingat menjelang Pemilu 2019, dan kita harus menjaga kamtibmas, setelah itu silakan buka kembali,” kata Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani kepada wartawan, saat menghadiri Rapat Koordinasi dan Evaluasi Program Pemberantasan Korupsi Terintegritas di Mahligai Pancasila, Banjarmasin, Rabu (10/4/2019).

Jenderal bintang dua ini mengatakan penutupan Kedai Samsat Bergerak itu hanya untuk layanan di luar jam kerja. “Jika masih dalam jam kerja, silakan layani masyarakat yang membutuhkan. Lagipula, saat ini dari Polda Kalsel juga kekurangan personel,” ucap mantan Kapolda Jambi ini.

BACA : Disambangi Aparat Kepolisian, Kedai Samsat Bergerak Diminta Tutup

Penutupan sementara Kedai Samsat Bergerak ini juga disesalkan Kepala Ombudsman Perwakilan Kalsel Noorhalis Majid. Menurutnya, dalam elemen Samsat itu terdiri dari Direktorat Lantas Polda Kalsel, Badan Keuangan Daerah (Bakueda), PT Jasa Raharja dan lainnya harusnya bisa dikoordinasikan.

“Agak aneh jika ada satu pihak yang menutup pelayanan publik itu. Padahal di Samsat itu, para penghuni tinggal dalam satu rumah, jadi mengapa tak berkoordinasi terlebih dulu,” kata Noorhalis Majid.

Menurutnya, pendirian Kedai Samsat Bergerak di Samsat 1 Banjarmasin merupakan pelayanan alternatif yang diberikan kepada para wajib pajak kendaraan bermotor, sehingga sangat membantu warga ketika ada kesibukan di siang hari.

“Jadi, mereka bisa memanfaatkan pada malam hari untuk membayar pajak kendaraan bermotor. Semoga dengan adanya kejadian penutupan sementara ini tidak berimbas pada pelayanan publik di Kalsel,” tutur Majid.

BACA JUGA : Bayar Pajak Kendaraan di Malam Hari Bisa ke Kedai Samsat Bergerak

Mantan Ketua Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3) Banjarmasin ini menduga ada miskomunikasi yang terjadi di lingkungan Samsat Kalsel, terutama antara Pemprov dan Polda Kalsel.

“Kami siap memediasi masalah ini. Jadi, komunikasi yang terputus dalam Samsat ini bisa disinkronkan. Saya rasa ini akibat komunikasi dan koordinasi yang kurang berjalan dengan baik di Samsat,” tuturnya.

Hal senada juga dikatakan Sekdaprov Kalsel Abdul Haris Makkie. Dirinya mengaku kaget mendengar ada penutupan Kedai Samsat Bergerak yang dilakukan aparat kepolisian.

“Bukan saya saja yang kaget, mungkin masyarakat yang minta pelayanan pembayaran pajak kendaraan bermotor juga kaget pada malam itu. Memang, pendirian Kedai Samsat Bergerak itu melayani masyarakat di luar jam kerja. Keberadaannya bahkan sangat membantu masyarakat,” tutur Haris Makkie.

BACA LAGI : Tak Harus Turun dari Mobil, Bayar Pajak Lebih Cepat di Samsat Drive Thru

Ketua PWNU Kalsel ini berharap sebelum melakukan penutupan, seharusnya semua pihak berkoordinasi dulu sehingga tidak memunculkan kecurigaan berbagai macam di tengah masyarakat.

“Kami juga pertanyakan masalah penutupan, karena tidak ada alasan kuata. Kenapa ada perintah penutupan? Saya berharap pihak kepolisian bisa saling memahami dan berkoordinasi terlebih dulu, agar tidak menimbulkan keresahan masyarakat. Tentu saja, bagi petugas kami di lapangan,” tandasnya.(jejakrekam)

 

Penulis Asyikin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.