Foto : Arpawi
TAK ada waktu untuk bersantai. Puncak dari semua tahapan Pemilu 2019 adalah hari pemungutan dan penghitungan suara demi mengetahui siapa yang akan jadi pemenang pesta demokrasi pada Rabu, 17 April 2019 nanti.
“SEMUA simulasi hari pemungutan dan penghitungan suara yang dilaksanakan di berbagai daerah di Kalsel bisa menjadi bahan evaluasi. Yang pasti, tidak ada waktu lagi untuk bersantai, karena hari H, sudah makin mendekat,” ucap komisioner KPU Kalimantan Selatan, Nurzazin kepada awak media, usai memantau pelaksanaan simulasi pemilu yang digelar KPU Banjarmasin di halaman Stadion 17 Mei Banjarmasin, Selasa (9/4/2019).
Ia mengingatkan agar seluruh KPU kabupaten dan kota di Kalsel saat ini fokus untuk pendistribusian logistik pemilu, serta menggelar bimbingan teknis, terutama daerah yang angka partisipasi pemilihnya rendah, rawan konflik dan bencana.
BACA : Hanya Pilpres dan DPD, Pemilih Difabel Sesalkan Surat Suara Braille Terbatas
“Untuk semua rangkaian itu harus berakhir pada 13 April nanti. Ada dua daerah yang dipetakan rawan konflik dan bencana yakni Kabupaten Tapin dan Hulu Sungai Tengah,” kata mantan komisioner KPU Kotabaru ini.
Sedangkan, menurut Nurzazin, untuk angka partisipasi yang rendah itu terjadi di Kotabaru, terutama di beberapa kecamatan di wilayah itu. Untuk itu, Nurzazin mengingatkan agar penyelenggara pemilu di Kotabaru lebih giat lagi, sehingga masyarakat bisa didorong menggunakan hak pilihnya.
BACA JUGA : Polda Kalsel dan Kodam VI/Mulawarman Siap Kawal Distribusi Logistik Pemilu
Senada itu, Kordinator Divisi Teknik KPU Kalsel Hatmiati Mas’ud mengungkapkan untuk standar meja kotak suara berkisar 35 centimeter dari permukaan tanah, sehingga memudahkan para pemilih memasukkan surat suara ke kotak suara. Utamanya lagi bagi para penyandang disabilitas, seperti pemilih yang menggunakan kursi roda.
“Sebab, jika terlalu tinggi, hal ini akan menyulitkan pengguna kursi roda memasukkan kertas suara,” ucap Hatmiati, yang bergegas menghadiri simulasi pemilu di Kandangan digelar KPU HSS.(jejakrekam)