Sehari 10 Tiang Pancang Jembatan Sungai Alalak Ditanam

0

PENGGARAPAN Jembatan Sungai Alalak terus dilakukan kontraktor konsorsium PT Wijaya Karya-PT Pandji Bangun Persada. Untuk menyelesaikan proyek tahap pertama bernilai Rp 265,5 miliar terhitung November 2018, pondasi Jembatan Sungai Alalak model cable stayed telah tertancap di seputaran jembatan di dua sisi Sungai Alalak, baik di Banjarmasin maupun di Handil Bakti, Barito Kuala.

PROYEK milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalu Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Kalsel senilai Rp 278,4 miliar lebih, kemudian ditawar PT Wijaya Karya mengalahkan perusahaan nasional besar lainnya senilai Rp 265,5 miliar lebih.

Pantauan jejakrekam.com, Senin (8/4/2019), aktivitas pemancangan tiang beton yang menembus lapisan tanah terdalam sudah terdengar, usai kawasan Handil Bakti dan Kayutangi Ujung disterilkan dari arus lalu lintas. Tampak, tiang pancang sepanjang 10 meter berdiameter 40 centimeter dari beton itu sudah berdiri kokoh.

“Dengan ditutupnya akses lalu lintas yang melewat Jembatan Sungai Alalak lama, kami bisa leluasa untuk bekerja. Tidak ada hambatan dan risiko, saat tiang-tiang pancang ini didirikan,” ucap Eko, pengawas proyek dari PT Wijaya Karya-PT Pandji Bangun Persada kepada jejakrekam.com, Senin (8/4/2019).

BACA : Resmi Sudah Akses Lalin di Jembatan Sungai Alalak Ditutup Total

Secara teknis, menurut Eko, pemasangan tiang pancan jembatan baru ini sudah 100 batang, karena rata-rata harus ditancapkan tiga batang hingga menemukan tanah dasar paling dalam di pinggiran Sungai Alalak yang berkontur rawa itu.

“Dalam sehari, kami bisa menancapkan sedikitnya 10 batang tiang pancang. Semua tergantung kemampuan mesin penumbuk, kalau tidak ada gangguan teknis,” kata Eko lagi.

Sesuai skedul, Eko optimistis dari pemasangan tiang pancang dilanjutkan dengan pembangunan konstruksi jembatan dan aksesoris bisa rampung hingga dua tahun, atau paling lambat pada 2020 nanti.

“Kami bersyukur masyarakat Kalsel mendukung pembangunan jembatan baru ini. Ya, kami minta maaf selama dua tahun harus bersabar mengalami kemacetan. Karena nantinya, jembatan baru ini akan bisa mengurai kemacetan dari arah Banjarmasin dan Kalteng,” tuturnya.

BACA JUGA : Ahli Utama Intakindo Pertanyakan Amdal Lalin Jembatan Sungai Alalak

Sesuai rencana dan rekomendasi dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ), bentang Jembatan Sungai Alalak mencapai 850 meter, termasuk oprit jembatan. Untuk bentang tengah dihitung 120 meter dengan lebar 20 meter.

Badan jembatan pun didesain dua lajur untuk empat jalur bagi pengguna jembatan jika rampung nantinya. Plus, gaya arsitektur Jembatan Sungai Alalak dengan kabel ala Jembatan Pasupati Bandung yang melintasi Lembah Cikapundung, Jawa Barat.(jejakrekam)

 

Penulis Asyikin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.