Setahun the Great Return March, Dukungan Indonesia Terus Bergelora

0

SELAMA hak untuk merdeka belum didapat, perjuangan bangsa Palestina bakal belum berakhir. Rutin setiap Jumat, sejak akhir Maret 2018 lalu, harapan agar bangsa Palestina mendapat kembali hak atas tanah kelahirannya terus diteriakkan lantang. Aksi besar itu mereka sebut sebagai aksi unjuk rasa the Great Return March, dipusatkan di sepanjang garis batas Gaza dengan Israel.

NAMUN, hari demi hari tak kunjung membaik bagi bangsa Palestina yang hidup di sepanjang petak perbatasan Gaza. Sejak Zionis memblokade tanah kelahirannya, bangsa Palestina telah mengalami banyak kehilangan. Jiwa, harta, benda, bahkan beberapa menganggap harga dirinya telah terenggut.

Setahun sudah aksi unjuk rasa the Great Return March berlangsung. Seiring dengan perjuangan bangsa Palestina yang terus berlanjut, dukungan dari Indonesia pun tidak pernah surut. Justru semakin bergelora, sebagaimana dinyatakan oleh Bambang Triyono dari Global Humanity Response Aksi Cepat tanggap (ACT).

BACA: Serangan Roket Menghujani Gaza

“Insya Allah, ACT terus membersamai para pejuang aksi the Great Return March dengan mengadakan beberapa program yaitu pelayanan medis, distribusi air bersih dari Mobile Water Tank ACT, juga distribusi makanan siap santap dari Dapur Umum Indonesia yang ada di Gaza,” terang Bambang.

Memaparkan lebih lanjut, Bambang mengatakan aksi Pelayanan Medis menyasar ke tiga titik lokasi antara lain Jabalia Timur, Gaza Timur, hingga ke Tengah Kota Gaza. Seluruhnya berlangsung selama lima hari, sejak Jumat (29/3) hingga Kamis (3/4) mendatang dan menjangkau lebih kurang 2.000 penerima manfaat.

“Dapur Umum Indonesia dan Mobile Water Tank akan mengikuti lokasi aksi Pelayanan Medis untuk distribusinya. Insya Allah, ACT support sebanyak 1.000 porsi makanan siap santap per hari dan ribuan liter air bersih. Tentu itu untuk para pejuang yang hadir di aksi unjuk rasa the Great Return March,” papar Bambang.

BACA JUGA: Penyeberangan Gaza Ditutup, Penyaluran Bantuan Tersendat

Dukungan nyata Bangsa Indonesia untuk perjuangan the Great Return March bahkan sudah dimulai sejak pertama kali aksi ini digelar. Setahun silam, kala pertama kali emosi Warga Palestina di Gaza meletup di peringatan 50 tahun Nakba Day, segenap Tim Relawan ACT tak pernah absen mengawal aksi. Menjaga pasokan air bersih, menyiapkan makan siap santap, sampai menyiagakan ambulans dan Tim Medis ACT lengkap dengan peralatan medis.

Nakba Day atau Hari Bencana tahun 2018 lalu diperingati oleh bangsa Palestina sebagai hari kelam. Hari itu, 50 Tahun silam atau tepatnya 15 Mei di tahun 1948 adalah hari pemindahan paksa 750.000 warga Palestina dari rumah mereka. Hari itu pula yang hingga kini diperingati sebagai hari kemerdekaan Israel, yang secara terang-terangan merebut dan mengakui bahwa tanah Palestina sebagai tanah mereka.

Mengingat Kembali Momen Dukungan Indonesia

YA, momen dukungan Indonesia terekam dalam serangkaian program ACT yang dihadirkan langsung di Gaza. Dapur Umum Indonesia di Gaza sendiri, kata Faradiba, telah mendistribusikan puluhan ribu paket siap santap untuk para pejuang kemerdekaan Palestina.

 BACA LAGI: Pelanggaran HAM Terus Terjadi di Palestina

“Dapur Umum Indonesia di Gaza sudah kembali beroperasi sejak akhir Oktober 2018 untuk membagikan makanan siap santap kepada para pejuang Palestina pada momen tertentu, khususnya saat aksi unjuk rasa Great Return March setiap hari Jumat,” ungkap Faradiba dari Global Humanity Response Aksi Cepat Tanggap.

Momen dukungan Bangsa Indonesia juga terlihat ketika dua unit Mobile Water Tank ACT berada di tengah aksi perjuangan the Great Return March. Tidak hanya untuk keperluan minum, air bersih yang diangkut juga menjadi pertolongan pertama, sebagaimana dikisahkan oleh salah seorang relawan ACT di Gaza bernama Mohammed Najjar.

“Ketika gas air mata dilemparkan ke tengah demonstran warga Gaza, air bersih dari dari Mobile Water Tank seketika digunakan untuk membasuh wajah untuk menetralisir efek gas air mata. Mereka sampai kesulitan bernapas karena banyaknya gas air mata yang ditebarkan militer Israel,” tutur Najjar.(jejakrekam)

Penulis Rilis
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.