Lawan Kampanye Hitam Sawit, Pemprov Kalsel Gandeng Negara-Negara Skandinavia

0

KAMPANYE hitam untuk menolak produk olahan sawit asal Indonesia, terus berlangsung di Eropa. Pemprov Kalimantan Selatan menggandeng negara-negara jazirah Skandinavia dan Eropa Timur untuk melawan kampanye hitam akibat persaingan pasar dunia antara minyak sawit dan kedelai Eropa.

“SAAT ini, di daratan Eropa telah digelorakan kampanye hitam untuk menolak produk olahan minyak sawit Indonesia, karena dituding merusak lingkungan. Namun, kita terus melakukan perlawanan dengan menjelaskan kondisi sebenarnya di Eropa Timur dan negara-negara di Skandinavia,” ucap Sekdaprov Kalsel Abdul Haris Makkie, saat membuka sosialisasi program peremajaan sawit Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel di Hotel Grand Dafam Q Banjararu, Senin (1/4/2019).

BACA : Gapki Lawan Keputusan Uni Eropa Labelkan Sawit Penyebab Deforestasi

Menurut dia, saat ini, di wilayah Kalsel terus dikembangkan perkebunan sawit karena begitu banyak manfaat yang didapat masyarakat. Mengenai penolakan dan kampanye hitam atas produk minyak sawit dari Eropa, Pemprov Kalsel sudah menggandeng beberapa negara Eropa Timur dan Skandinavia untuk memberi penjelasan ke masyarakat Benua Biru tersebut.

“Tim dan rombongan dari Pemprov Kalsel ketika ke Eropa telah menyampaikan tentang penanganan perkebunan sawit yang tidak merusak lingkungan. Kalau ada  perkebunan sawit yang merusak lingkungan itu mungkin hanya segelintir dan tidak semuanya,” ucap Haris Makkie.

BACA JUGA : Moratorium Sawit Masih Berlaku, Tiga Daerah Dapat Jatah Peremajaan

Senada itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel Suparmi mengungkapkan sosialisasi peremajaan perkebunan kelapa sawit bertujuan untuk membantu petani kelapa sawit dalam mengembangkan usahanya. Menurut dia, pemerintah bahkan akan membantu secara gratis biaya peremajaan kelapa sawit.

“Bantuan akan diberikan secara gratis oleh pemerintah dalam program peremajaan perkebunan kelapa sawit. Setiap hektare akan dibantu Rp 25 juta, kalau luasan yang akan dibantu 4.516 hektare, silakan kalikan sendiri,” papar Suparmi.

BACA LAGI : Dongkrak Harga Jual TBS, Petani dan Perusahaan Sawit Harus Bermitra 

Ia menjelaskanuntuk mendapatkan bantuan peremajaan, para pemilik kebun sawit yang akan diremajakan harus memenuhi sejumlah persyaratan yang ditentukan.”Persyaratannya cukup ketat untuk bisa menerima bantuan yang akan disalurkan,” pungkas Suparmi.(jejakrekam)

Penulis Syahminan
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.