Pipa Distribusi Dibongkar, Air Leding Kawasan Perdagangan dan Alalak Mati Total

0

PEMINDAHAN pipa distribusi  diameter 315 milimeter dan 160 milimeterakibat masuk titik koordinat pemasangan tiang pancang Jembatan Sungai Alalak, mengakibatkan pasokan air leding di kawasan Alalak Utara, Kayutangi Ujung dan sekitarnya mengalami penurunan debit.

DARI siaran pers yang dikirim Humas PDAM Bandarmasih, pembangunan atau pemasangan pipa distribusi air leding itu akan berlangsung pada Senin (25/3/2019), mulai pukul 09.00 hingga 15.00 Wita.

Akibatnya, suplai air bersih yang mengalir ke rumah pelanggan terutama di wilayah Banjarmasin Utara dari Masjid Hasanuddin Majedi sebelah kiri hingga ke Jembatan Sungai Alalak dan Jalan Perdagangan hingga HKSN, jalur kanan hingga ke Alalak Utara, mengalami mati total.

BACA : Diawali Minggu Sore, Senin Diputuskan Penutupan Total Lalin di Jembatan Sungai Alalak

Selama pengerjaan, penurunan tekanan air leding menjadi kecil hingga tidak mengalir juga dirasakan pelanggan yang berada di wilayah Alalak Selatan, Alalak Tengah, Alalak Utara dan Jalan HKSN.

Humas PDAM Bandarmasih pun meminta para pelanggan yang memerlukan air bisa menghubungi pelayanan mobil tangki. Sebelum distribusi air terganggu, PDAM pun meminta agar mempersiapkan penampungan air. Sai pekerjaan koneksi selesai, PDAM menjamin suplai air leding akan normal kembali.

Sementara itu, usai membongkar pipa lama dan mengganti pipa yang baru, kontraktor PDAM Bandarmasih dari CV Sariati pun terus menggerjakan pemasangan saluran air, terutama ke RSUD Mochammad Ansari Saleh, Kayutangi Ujung.

“Memang, sejak Intake dan Boster Kayutangi Ujung atau Alalak Utara ini tak difungsikan lagi, semua pasokan air dikirim dari IPA Pramuka dan Intake Sungai Bilu,” ucap Direktur CV Sariati, Simin kepada jejakrekam.com, Minggu (24/3/2019).

BACA JUGA : Jalan Alternatif Alalak Utara Dibangun, Pipa Leding PDAM Dibongkar

Menurut dia, berdasar perhitungan PDAM Bandarmasih jika masih mempertahankan Intake Kayutangi Ujung justru merugi, karena air yang diambil dari Sungai Alalak tingkat keasaman lebih tinggi dibandingkan Sungai Martapura. “Ya, istilahnya terlalu banyak tawas yang pakai untuk menjernihkan sekaligus menghilangkan tingkat keasaman air,” kata Simin.

Bangunan bekas Intake Kayutangi Ujung ini pun kini dijadikan jalur alternatif untuk akses Jalan Alalak Utara menuju ke Brigjen H Hasan Basry, ketika penutupan total Jembatan Sungai Alalak diberlakukan selama dua tahun hingga 2021 nanti.(jejakrekam)

 

 

Penulis Asyikin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.