Ajukan Bantuan ke Pemprov Kalsel, Walikota Yakin RS Sultan Suriansyah Beroperasi

0

PEKERJAAN rumah tahun 2019 hingga 2020, ingin segera dituntaskan Walikota Banjarmasin Ibnu Sina. Paling prioritas adalah penyelesaian dan pengoperasian Rumah Sakit Sultan Suriansyah. Rumah sakit bertipe C ini ditarget beroperasi pada 24 September 2019, bertepatan dengan Hari Jadi Kota Banjarmasin ke-493 tahun.

TAK cukup hanya mengandalkan dana APBD Kota Banjarmasin yang sudah digelontorkan ratusan miliar, Walikota Ibnu Sina mengaku sudah mengajukan dana hibah kepada Pemprov Kalsel untuk penuntasan RS Sultan Suriansyah.

Menurut Ibnu Sina, setidaknya saat beroperasional dengan 21 unit poliklinik di RS Sultan Suriansyah tentu harus ditopang alat kesehatan yang memadai. Perhitungannya butuh dana Rp 60 miliar untuk operasional 21 poliklinik yang ada di RS Sultan Suriansyah saat beroperasi nanti.

“Untuk sementara, empat layanan dasar dulu dibuka d RS Sultan Suriansyah. Tahun ini, hanya tersedia dana Rp 23 miliar. Dalam APBD Perubahan Banjarmasin 2020, kita anggarkan kembali,” ucap Ibnu Sina, saat membuka Musrenbang Kota Banjarmasin di Balai Kota, belum lama tadi.

BACA : Sudah Lima Tahun, Proyek RS Sultan Suriansyah Tak Boleh Molor Lagi

Impian Ibnu Sina lainnya adalah terkoneksinya Pulau Bromo dengan daratan Banjarmasin, utamanya di Kelurahan Mantuil dengan jembatan gantung. Saat ini, diakui mantan Ketua DPW PKS Kalsel telah diusulkan ke pemerintah pusat untuk penggunaan dana alokasi khusus (DAK) Rp 273 miliar untuk pembangunan infrastruktur pada 2020 nanti.

“Sebab, tahun 2020, akan memasuki pengerjaan fisik jembatan gantung Pulau Bromo. Dukungan tentu kami harapkan kepada DPRD Banjarmasin agar semua terwujud,” cetusnya.

BACA JUGA : Terkait RS Sultan Suriansyah? Kadinkes Banjarmasin Anis Suroyo Undur Diri

Target lainnya adalah penyelesaian trotoar sepanjang Jalan Achmad Yani di Banjarmasin. Saat ini, baru tergarap dari Kilometer 2 hingga 4, tinggal dua kilometer lagi hingga sampai perbatasan dengan Kabupaten Banjar di Kertak Hanyar. “Saat ini, sudah satu koridor pembangunan telah terlaksana,” ucap Walikota Ibnu Sina.

Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Banjarmasin Aman Fahriansyah pun mengingatkan agar pembangunan skala prioritas yang dicanangkan pemerintah kota bisa segera terwujud.

Diakui Ketua Fraksi PPP DPRD Banjarmasin, pembangunan RS Sultan Suriansyah sudah sangat padat modal, diawali di era Walikota Muhidin kemudian diperbarui dengan komitmen bersama antara dewan dengan pemerintah kota. “Jadi, kita minta target operasional RS Sultan Suriansyah jangan sampai meleset lagi,” ucap Aman.

BACA LAGI : Tenaga Medis Sudah Siap, Kapan Lanjutan Proyek RS Sultan Suriansyah Dimulai?

Awalnya pada 2015, proyek senilai Rp 34 miliar digarap PT Adhi Karya untuk pembangunan RS Sultan Suriansyah berlantai 10. Dilanjutkan di era Walikota Ibnu Sina, digelontorkan dana untuk pembangunan IGD dan pemulasaran senilai Rp 32 miliar, dengan pelaksana PT Sinar Cerah Sempurna.

Terlebih lagi, pada 2017 lalu, suntikan dana dari APBN melalui Kementerian Kesehatan senilai Rp 147 miliar akhirnya hangus akibat mangkraknya megaproyek itu. Ini ditambah pada APBD 2017, dana senilai Rp 38 miliar juga tak terserap oleh Dinas Kesehatan Banjarmasin untuk RS Sultan Suriansyah.

Baru pada 2018, PT Cipta Vera Mandiri menggarap lagi tahap ketiga pembangunan RS Sultan Suriansyah dengan nilai proyek Rp 29,89 miliar. Puncaknya, pada 2019 dan 2020 sudah disepakati Pemkot dan DPRD Banjarmasin untuk menuntaskan rumah sakit milik pemerintah di ibukota Provinsi Kalsel, melengkapi dua rumah sakit yang ada RSUD Ulin bertipe A dan RSUD Moch Ansari Saleh bertipe B. (jejakrekam)

 

Penulis Arpawi
Editor DidI GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.