Wabup Barito Utara : Berbeda Hanya di Bilik Suara, Kita Tetap Satu Bangsa

0

WAKIL Bupati Barito Utara, Sugianto Panala Putra meminta aparatur sipil negara (ASN) selalu menjaga netralitas di tahun politik ini. Sementara, masyarakat diminta untuk menyukseskan Pemilu 2019 yang tinggal sebulan lagi akan digelar para Rabu, 17 April nanti.

HAL ini disampaikan Wabup Sugianto Panala Putra saat rapat koordinasi bersama KPU Barito Utara, pemangku kepentingan serta camat dan kepala desa di Gedung Balai Antang, Muara Teweh, Senin (18/3/2019).

Menurut Sugianto, pada saat tahun politik ini, bersama membangun daerah dengan berbagai inovasi kreativitas dan kinerja di mana perbedaan hanya ada di bilik suara, selebihnya adalah satu yaitu bangsa Indonesia.

BACA : Hadapi Pemilu 2019, KPU Barito Utara Gelar Rapat Koordinasi  

Dia mengungkapkan dalam rapat koordinasi kesiapan Pemilu 2019 di Kabupaten Barito Utara, tentu diharapkan semua lapisan masyarakat dapat meningkatkan peran dan fungsi kinerja, utamanya memelihara keamanan dan ketertiban. “Kita ingin kondisi Kabupaten Barito Utara damai, aman dan kondusif,” ucap Sugianto Panala Putra.

Ia menjelaskan dengan rapat korodinasi bisa diketahui sejauhmana kesiapan dalam setiap tahapan pemilmu, serta membangun sinergisitas dengan stakeholder lainnya. Menurut Sugianto, secara teknis dan formal semua tahapan ini menjadi tanggungjawab KPU dan Bawaslu Barito Utara, namun pemerintah daerah tentu berperan sebagai fasilitator untuk penyelenggaraan pemilu.

BACA JUGA : Jelang Pileg dan Pilpres, Polres Barito Utara Gelar Simulasi Sispamkota

Sugianto berharap sosialisasi pendidikan politik dan teori evlusi berbagai situasi politik dan pelaporan secara berjenjang bisa terlaksana. Termasuk, berkoordinasi dengan seluruh instansi, masalah jaringan telekomunikasi dengan PT Telkom, serta pengamatan cuaca dengan BMKG.

“Kita ingin dalam Pemilu 2019 dengan dua agenda pemilihan legislatif dan presiden-wakil presiden ini berjalan dengan baik. Jangan sampai ujaran kebencian, hoaks, dan isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) marak,” tegas Sugianto.

Sebab, menurut dia, hal itu dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, serta sangat meresahkan dan merusak budaya demokrasi yang selama ini telah berkembang dengan baik di Indonesia.

“Saya minta semua pihak jangan mudah terpancing berita atau isu-isu yang tidak jelas. Kita harus mampu menyaring informasi yang masuk dengan bijaksana dan cerdas,” tandasnya.(jejakrekam)

 

Penulis Syarbani
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.