Persiapan Operasional RS Sultan Suriansyah, PSC 119 Dijalankan

0

MENYONGSONG operasional Rumah Sakit Sultan Suriansyah bisa beroperasi pada 24 September 2019 nanti, Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin pun mendirikan public safety center (PSC) 119, namun bukan unit gawat darurat (UGS) layaknya rumah sakit.

“PSC 119 ini hanya layanan emergency. Sifatnya pun mobile dan tidak statis di satu tempat. Kami hanya menempatkan ambulance dan tenaga medis yang siap membantu masyarakat dalam kondisi kegawatdarutan,” ucap Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Lukman Hakim, saat mengunjungi RS Sultan Suriansyah mendampingi Wakil Walikota Hermansyah, Senin (18/3/2019).

Dia menjelaskan bagi masyarakat yang membutuhkan dan dalam kondisi darurat bisa menghubungi unit call center PSC  untuk mendapat pertolongan pertama. “Nah, jika nanti korban parah dan harus dirujuk untuk penanganan medis serius, bisa dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit terdekat,” ucap Lukman.

BACA : Operasional Alkes RS Sultan Suriansyah Dikerjasamakan dengan Puskesmas

Saat ini, menurut Lukman, sudah ada 26 puskesmas, sehingga penanganan korban atau pasien bisa dirujuk ke fasilitas kesehatan di bawah pengelolaan Dinkes Banjarmasin.

“Jadi, di areal RS Sultan Suriansyah merupakan lokasi standby ambulance PSC 119. Kalau siang berada di rumah sakit, malam hari dipindah ke Puskesmas Pekauman,” kata Lukman.

Dia menjelaskan ada 30 tenaga medis yang disiapkan untuk PSC 119 dalam posisi siap siaga jika ada panggilan darurat dari masyarakat. Hal ini sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2013, yang mewajibkan setiap daerah memiliki PSC sebagai pusat koordinasi pelayanan kegawatdaruratan.

BACA JUGA : Target 23 Poliklinik, RS Sultan Suriansyah Dipastikan Beroperasi 24 September Nanti

Sementara itu, Wakil Walikota Hermansyah usai memimpin apel pun mengajak seluruh ASN meninjau RS Sultan Suriansyah di Jalan Rantauan Darat, Kelurahan Kelayan Selatan, Senin (18/3/2019) pagi.

Hal ini untuk memastikan pada 24 September nanti, operasional RS Sultan Suriansyah bisa beroperasi. Dengan begitu, menurut Hermansyah, Pemkot Banjarmasin bisa menghemat anggaran jamkesda yang dibayar ke rumah sakit mencapai Rp 20 miliar.

“Jadi, ketika rumah sakit ini beroperasi, pembayaran jamkesda langsung masuk ke rumah sakit milik pemerintah kota. Agar tidak antre, akan dikoneksikan dengan program smart city,” tutur Hermansyah.(jejakream)

 

Penulis Arpawi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.