Gandeng WMC UIN Walisongo, Pemuka Agama Dilatih Mediasi Konflik Umat Beragama

0

POTENSI konflik umat beragama terus ditekan, dengan menerjunkan para pemuka agama ke tengah masyarakat. Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdaprov Kalimantan Selatan pun menggandeng Walisongo Mediation Center (WMC) UIN Walisongo Semarang, Jawa Tengah untuk memberi bimbingan teknis mediasi umat beragama di Hotel Rodhita Banjarmasin, Selasa (12/3/2019) malam.

KEPALA Biro Kesra Setdaprov Kalsel Ina Yuliana mengakui kondisi masyarakat Kalsel sangat toleran dengan berbagai perbedaan, namun semua potensi terjadi konflik antar umat beragama perlu ditekan agar tak membesar.

“Hal ini sejalan dengan visi-misi Gubernur Kalsel agar terus mencetak kader yang mampu menjadi mediator dan menangani konflik umat beragama di Kalsel, sampai pelosok desa. Dengan bimtek ini para kader yang jadi mediator bisa disiapkan terjun ke tengah masyarakat. Kegiatan ini sudah kali ketiga,” kata Ina Yuliani.

BACA :  Kalsel Tergolong Aman, Potensi Konflik Berbasis Isu Agama Patut Diantisipasi

Menurut dia, tingginya toleransi warga Kalsel perlu dijaga dan dirawat, sehingga semua gesekan yang memicu konflik antar umat beragam perlu diantisipasi sejak dini. Dengan menggandeng UIN Walisongo Semarang serta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalsel, disiapkan para kader sebagai penengah atau mediator dalam memupuk semangat toleransi di tengah masyarakat Kalsel

“Semua kader ini akan dilatih dan dididik dengan sistem pelatihan 55 jam. Selanjutnya, usai mengikuti pelatihan, para kader ini akan mendapat sertifikat sebagai alumni dari WMC UIN Walisongo Semarang. Apalagi, WMC UIN Walisongo ini merupakan lembaga yang terpercaya dan terbaik di Indonesia dalam menangani konflik antar umat beragama,” tutur mantan Camat Banjarmasin Timur ini.

BACA JUGA :  Tahun Politik Hindari Konflik yang Menjurus pada Perpecahan

Hal senada juga diungkapkan Asisten Pemerintahan dan Administrasi Umum Setdaprov Kalsel, Heriansyah. Menurut dia, perlu peningkatan kapasitas para pemuka agama dalam mengamati perkembangan yang terjadi di tengah masyarakat, khususnya kalangan umatnya.

“Bagaimana pun, konflik internal maupun eksternal harus dapat diantisipasi. Walaupun di Kalsel, kerukunan umat beragama tetap terjaga dan kondusif, toh kita tetap waspada agar keberagaman yang ada ini tak diusik paham atau upaya untuk memecah belah umat beragama,” tandasnya.(jejakrekam)

 

 

Penulis Asyikin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.