Menu Wajib Nasi Samin, Diperkirakan Jutaan Bungkus Terbagi untuk Jamaah

0

SELAMA relawan yang bergerak untuk menyukseskan haul akbar Syekh Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Guru Sekumpul, bergotong royong membantu para jamaah yang datang untuk menghadiri puncak peringatan hari wafatnya ulama kharismatik Banua itu di Sekumpul, Martapura, Minggu (10/3/2019).

SELAMA haul Tuan Guru Sekumpul berlangsung, para relawan yang menangani konsumsi sepertinya paling tersibuk. Mereka harus memasak dan menyalurkan konsumsi untuk jamaah yang hadir.

Seperti yang dituturkan Amir, relawan yang menangani konsumsi di Dapur Citra Permata Biru II, pihaknya memasak lebih dari 7.500 bungkus untuk jamaah yang hadir.

“Kami memasak nasi samin sekitar 60 blek beras untuk satu dapur, belum lagi dapur yang lain. Jumlah yang dibagikan mungkin jutaan bungkus,” kata Amir kepada jejakrekam.com, Minggu (10/3/2019).

BACA :  Sekumpul Menjelma Jadi Lautan Manusia, Jamaah pun Dibikin Takjub

Dia menyebut dapur umum Citra Permata Biru bisa dikatakan masih sedikit memasak nasi samin, dibandingkan apur lain ada yang sekali memasak 150 blek beras. “Setiap tahun jamaah sepertinya terus bertambah. Insya Allah, kita dapat berkah hadir dalam haul Abah Guru Sekumpul,” tandasnya.

Sementara itu, jamaah yang tak bisa memasuki areal utama di kawasan Sekumpul, terpaksa menggelar sajadah untuk shalat dan berzikir di kawasan yang disiapkan di tepi Jalan Achmad Yani, Martapura.

Seperti terlihat di halaman Polres Banjarbaru, yang menampung para jamaah yang datang dari berbagai penjuru.  Tak tampak wadah kosong, termasuk serambi depan pertokoan dan kawasan perkantoran, dipenuhi jamaah. Apalagi, di tempat disiapkan wadah mengambil air wudhu.

BACA JUGA :  Cuaca Mendung, dari Atas Sekumpul Terlihat Lautan Jamaah Haul Memutih

Rahman, relawan Posko H Mansyur mengatakan tiap hari disediakan 70 nasi bungkus setiap waktu, sejak pagi hingga menjelang puncak haul. “Jamaah jauh lebih membludak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Ini membuktikan begitu cintanya jamaah terhadap almarhum Abah Guru Sekumpul,” tuturnya.

Begitupula, Muhammad Yani mengaku berombongan datang dari Desa Belandean, Alalak untuk menghadiri ritual haul yang digelar saban tahun memasuki bulan Rajab ini. “Sudah dua tahun saya menghadiri haulan Abah Guru Sekumpul ini,” katanya.(jejakrekam)

 

Penulis Ahmad Husaini/Sirajuddin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.