Harga Bawang di Pasar Harum Manis dan Antasari Merangkak Naik

0

KENAIKAN harga bawang putih, bombay dan merah mulai terasa di dua pasar tradisonal utama di Banjarmasin. Kisaran harga yang dijual para pedagang naik antara Rp 5 hingga puluhan ribu di tingkat pedagang besar dan eceran di Pasar Harum Manis dan Pasar Sentra Antasari Banjarmasin.

HARGA bumbu masak ini naik disebab karena pasokannya menurun akibat kebanyakan diimpor dari negera lain, serta beberapa daerah penghasil mengalami keterlambatan masa panen.

“Untuk harga bawang bombay, sangat terasa kenaikannya. Sebelumnya, hanya Rp 19 ribu per kilogram, sekarang sudah tembus Rp 37 ribu per kilogram untuk harga partai,” ucap Rian, pedagang bawang di Pasar Harum Manis kepada jejakrekam.com, Kamis (7/6/2019).

Menurut dia, kebanyakan pasokan bawang bombay yang ada di pasar tradisional di Banjarmasin didatangkan dari luar negeri, seperti Australia dan Kanada. Rian menambahkan bawang bombay sepertinya belum bisa dihasilkan dalam negeri, berbeda dengan bawang merah dan putih sudah bisa didatangkan dari Pulau Jawa, Sumbawa dan Sulawesi.

BACA :  Desa Pejambuan Sungai Tabuk Dikembangkan Jadi Sentral Bawang Merah

Begitupa, H Husaini, pedagang bawang di Pasar Harum Manis atau Pasar Lima mengungkapkan dalam sepekan lebih, harga bawang merah naik Rp 5 ribu untuk per kilogram. Sebelumnya hanya Rp 15 ribu, kini dibandrol Rp 20 ribu.

“Pengiriman bawang merah dari daerah penghasil ke Banjarmasin berkurang dibanding bulan-bulan sebelumnya. Informasinya karena ada keterlambatan masa panen di daerah penghasil. Ya, karena memasuki musim hujan seperti sekarang,” ucap Husaini.

Menurut dia, biasanya saat memasuki musim kemarau, panen raya bawang merah dan putih akan terjadi, sehingga diharapkan saat jelang datangnya bulan Ramadhan pada April hingga Mei nanti, harga bisa kembali normal.

BACA JUGA :  Petani Kabupaten Banjar Berhasil Kembangkan Bawang Merah

Sejumlah pedagang bawang di Pasar Sentra Antasari juga mengakui adanya kenaikan harga di kisaran Rp 5 ribu untuk bawang merah dan putih. Kenaikan harga bawang yang jadi bumbu masak utama dikeluhkan Rahmawati. Warga Banjarmasin ini berharap pemerintah bisa segera menstabilkan harga bumbu masak, apalagi tinggal hitungan bulan akan memasuki bulan suci Ramadhan 1440 Hijriyah.

“Kami khawatir harga bawang ini akan terus merangkak naik begitu memasuki bulan Ramadhan. Ini harus diantisipasi, otomatis harga masakan yang dijual akan naik pula,” ucap perempuan yang menggeluti usaha warung makan ini.

Dia berharap instansi terkait di pemerintah daerah bisa menggelar operasi pasar atau menekan kenaikan harga, agar tak membebani masyarakat. “Sekarang, harga bawang merah sudah tembus Rp 20 ribu per kilogram. Jelas, ini memberatkan bagi kami pelaku usaha kecil,” imbuhnya.(jejakrekam)

 

 

 

 

Penulis Sirajuddin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.