Ketua Dewan Pers : Media Harus Jadi Wasit, Bukan Pemain Pemilu

0

KETUA Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo mengingatkan agar para jurnalis atau wartawan agar tetap menjaga independensi dalam perhelatan Pemilu 2019. Sebagai media informasi, pers diminta untuk selalu mengutamakan pemberitaan yang berkualitas, benar dan mencerdaskan masyarakat tanpa harus melanggar kaidah dan kode etik jurnalistik.

HAL itu disampaikan Ketua Dewan Pers yang akrab disapa Stanley ini saat memberi paparan dalam workshop peliputan pemilihan legislatif dan pemilu presiden tahun 2019 di Hotel Mercure Banjarmasin, Rabu (6/3/2019).

Dengan workshop ini diharapkan Stanley, para awak media bisa terus meningkatan kualitas peliputan dalam ajang Pemilu 2019, terutama menyuguhkan pemberitaan dan informasi yang berimbang dan mendidik.

BACA :  Di Era Digital, Masyarakat Wajib Waspadai Informasi di Media Sosial

Mantan Wakil Ketua Komnas HAM ini juga mengingatkan agar pers juga berhati-hati menggunakan sumber informasi berasal dari media sosial (medsos), terutama yang tengah viral. Stanley mengingatkan agar media tetap melakukan uji kebenaran atau verifikasi faktual, dengan mengkonfirmasi ke pihak-pihak yang harus dikonfirmasi.

“Hal ini untuk mencegah munculnya hoaks. Jelas, intinya jurnalisme itu adalah verifikasi,” cetus salah satu pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI) ini.

Dalam Pemilu 2019 ini, Stanley berharap pers Indonesia bisa menjadi wasit dan pembimbing yang adil sekaligus menjadi pengawas yang teliti dan saksama terhadap perhelatan pesta demokrasi. “Jangan sampai, pers malah menjadi pemain yang menyalahgunakan ketergantungan masyarakat terhadap media,” ucap Stanley.

BACA JUGA :  2018, Tahun Yang Belum Berpihak Pada Kebebasan Pers

Dia berharap media di Kalsel turut mendorong dan menjadi sumber inspirasi bagi calon dan publik, terutama sebagai forum sehat pertukaran pikiran dan ide, bukan menjadi media propaganda.

Workshop ini pun diikuti sejumlah jurnalis dan wartawan media cetak, televisi dan online, serta radio. Termasuk, perwakilan dari AJI, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI).(jejakrekam)

 

Penulis Asyikin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.