Dihadiri Desainer Nasional dan Cakra Khan, BSF 2019 Dijamin Lebih Meriah

0

SUKSES menggelar Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) dua tahun berturut-turut yang dipusatkan di kawasan Menara Pandang, Siring Tendean, kini perhelatan serupa bergulir kembali pada 6-10 Maret mendatang.

MEMASUKI tahun ketiga ini, Ketua Panitia BSF 2019, Doyo Pudjadi memastikan sudah memenuhi syarat gelaran even berskala dengan tajuk Harmoni Warna-Warni Budaya Nusantara.

Doyo menjelaskan, maksud dari tema ini bersifat kolaborasi, bukan hanya menampilkan sasirangan, tetapi kolaborasi terkait aspek pewarnaan. Sehingga, beberapa macam produk kain bisa ikut meramaikan pada even BSF ini.

“Tidak mutlak sasirangan, tetapi dengan pewarnaan sebagai budaya nusantara akan ditampilkan pada even BSF,” ucap Doyo Pudjadi dalam jumpa pers di Balai Kota, Selasa (5/3/2019).

BACA : BSF 2018 Ajang Sasirangan agar Goes to the World

Asisten II Bidang Perekonomian Setdakot Banjarmasin ini memastikan BSF dikemas dengan tampilan berbeda dibanding tahun lalu. Meskipun, menurut dia, ada beberapa kegiatan penyempurnaan maupun pengurangan kegiatan yang memang tetap setiap tahunnya.

Sebab, kata Doyo, perhelatan BSF ini memiliki tiga aspek. Di antaranya promosi, edukasi dan hiburan yang menjadi ciri sebagai sebuah even untuk mengangkat harkat dan martabat budaya Banjar agar bisa go nasional, bahkan internasional.

Dari aspek promosi, beber dia, berkaitan kerjasama dengan pengusaha agar bisa dikenal di kancah nasional dan internasional. Makanya tahun ini, Pemkot Banjarmasin menggandeng EO nasional yakni PT Aira Mitra Media yang berpusat di Jalan Pondok Kopi Indah, Jakarta Timur.

Hal ini dilakukan agar bisa menyampaikan informasi bahwa BSF menyelenggarakan kegiatan ekspo yang mengajak semua kabupaten/kota di Indonesia untuk ikut berpartisipasi dalam even tahunan, sehingga disebarluaskan.

BACA JUGA :  Parade Sasirangan Meriahkan Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) II Tahun 2018

Dari aspek edukasi, Pemkot Banjarmasin menjalin kerjasama dengan Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) yang diketuai seorang pengusaha dan desainer nasional, Poppy Dharsono. Sang perancang busana berkelas internasional ini akan membina dan mengedukasi perancang di Banjarmasin agar desain yang dibuat bisa menembus pasar nasional dan internasional.

Terakhir, beber Doyo, untuk aspek hiburan, Pemkot Banjarmasin juga mengundang artis nasional dengan menunjuk Cakra Khan untuk menghibur masyarakat Banjarmasin. Menariknya, fashion show yang sebelumnya digelar di daratan, kini ditempatkan di atas tongkang yang berlokasi di Sungai Martapura bertajuk Fashion Show on The River.

“Bukan hanya kalangan dari lokal tetapi APPMI DIY juga turut terlibat,” ucap Doyo.

Meski untuk memasukkan tongkang ke lokasi dinilai susah. Namun, pemkot mengupayakan ketika air di Sungai Martapura dalam keadaan surut bisa melewati jembatan.

“Kami sudah mengupayakan dan sudah deal dengan pihak tongkang agar sampai besok dinihari agar bisa segera dibuat sedemikian rupa sehingga panggungnya ini benar-benar di tongkang,” papar Doyo.

BACA LAGI :  1 Maret, Jalan Piere Tendean Berlaku Satu Arah, Ini Rekayasa Lalu Lintasnya

Di samping itu, masih menurut dia, dalam eksponya kali ini menggunakan tenda roder dengan menggunakan AC yang diisi beberapa dari luar daerah. Di antaranya Bank Indonesia, Kota Malang, Mojokerto, Lampung, Banyuwangi, Banten dan beberapa perusahaan di Indonesia yang ikut meramaikan BSF.

“Sedangkan untuk tenda kerucut akan diisi oleh semua pengrajin sasirangan dan wirausaha baru di Banjarmasin untuk dijajakan. Tentunya ini menjadi ajang menampilkan produknya agar bisa diapresiasi pengunjung untuk membeli,” ujarnya.

Tak kalah menariknya, even seremoni BSF digeber pada Rabu (6/3/2019) pukul 14.00 Wita. Sedangkan pembukaan ekspo pukul 20.00 Wita untuk opening seremoni BSF.

Ia menjelaskan untuk titik nolnya oleh Gubernur Sahbirin Noor dan Forkopimda Kalsel direncanakan tidak langsung berada di lokasi. Namun, semua dimulai dari Tugu Nol Kilometer Jalan Sudirman dengan menaikki klotok hingga dilanjutkan menaiki longboat sebagai karpet merah sampai menuju tongkang.

“Saat mereka melakukan perjalanan dari titik kumpul Tugu Nol Kilometer ke tongkang, semua akan direkam oleh seorang video marketing profesional dari Jakarta untuk mempromosikan BSF ke kancah internasional,” imbuhnya.

BACA LAGI :  Empat Hari Kegiatan, Perputaran Uang di BSF Capai Rp 308 Juta

Doyo menyebut yang mengambil video marketing ini memang orang yang sudah terbiasa menjajakan promosi pariwisata. Selain itu, masih menurut dia, pemkot juga menggelar carnaval kain sasirangan yang diangkut menggunakan 75 klotok dengan panjang 500 meter kain sasirangan yang akan dibagi dua, baik disungai dan di darat.

“Itu nantinya disusun sepanjang sekitar 300 meter di klotok untuk diarak sebagai tanda even BSF dibuka resmi,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor DidI GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.