Cegah Lonjakan Harga, BI Sosialisasikan Daging Beku

0

PERWAKILAN Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalsel berupaya menggalakkan sosialisasi untuk mendorong masyarakat Kalsel bisa beralih dalam mengkonsumsi daging beku.

MENURUT Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalsel Herawanto,  sosialisasi yang lebih giat sendiri penting dilakukan karena pola pikir masyarakat tersebut menurut dia akibat kurangnya pengetahuan atau pemahaman masyarakat tentang penyediaan komoditas daging beku.

BACA: Tingkatkan Ekonomi Berbasis Syariah, FESyar 2019 Bakal Digelar

“Sosialisasi ini menyusul banyaknya masyarakat yang kurang berminat untuk mengkonsumsi daging dan ayam potong beku. Kekhawatiran yang muncul pada masyarakat yakni daging tidak sehat atau dari segi kehalalannya karena ini merupakan daging impor,” tegasnya disela Sosialisasi terkait konsumsi daging beku di Kalsel, Selasa (05/03/2019) di Cafetaria Lantai 3 Gedung BI Kalsel.

BI nantinya akan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, termasuk  Perum Bulog dan Dinas Perdagangan yang akan segera melakukan sosialisasi ke pasar-pasar tradisional untuk menekan harga yang melambung tinggi. Padahal  harganya lebih murah dan secara kesehatan juga lebih bersih daging beku dibanding daging segar.

“Pola pikir masyarakat tersebut akibat kurangnya pengetahuan atau pemahaman masyarakat tentang penyediaan komoditas daging beku impor tersebut, oleh karena itu kami mengajak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalsel untuk menyatakan halal atau tidaknya, kami juga sudah mengantongi sertifikasi halal dari MUI, oleh sebab itu masyarakat tidak perlu khawatir,” tambahnya.

BACA JUGA: Sektor Pariwisata Bisa Diandalkan Menopang Perekonomian Kalsel di 2019

Sementara itu, Kepala Bulog Divre Kalsel Akhmad Kholisun mengatakan untuk 2019 Bulog Kalsel menyediakan sebanyak 20 ton stok daging beku dibulan Maret, sebelumnya untuk Januari dan Februari 2019 Bulog sudah menjual rata rata 12 ton daging beku yang sudah laku dipasaran.

“Masyarakat bisa mendapatkan komoditas ini dengan harga terjangkau yakni hanya Rp 80.000 per kilogram, jauh lebih murah dari harga daging biasa dipasaran seharga Rp 120.000 per kilogram. Untuk sementara ini kami hanya menyediakan daging beku kerbau dipasaran makanya harganya lebih murah,” jelasnya.

Selain itu, dia juga menyebut akan mendistribusikan daging beku ke masyarakat melalui Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog dan pasar besar tradisional serta adanya program program pasar murah agar masyarakat bisa berbelanja setiap harinya.(jejakrekam)

Penulis Akhmad Faisal
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.