Tekan Golput, Lawan Politik Uang, Anang Rosadi Dekati Pemilih Milenial

0

ADA cara unik yang dilakoni politisi Partai Golkar Anang Rosadi Adenansi. Tak hanya ‘blusukan’ ke pinggiran kampung di Banjarmasin, ternyata vokalis DPRD Kalsel periode 2009-2014 ini punya cara sendiri untuk sosialisasi Pemilu 2019 serta memberi pendidikan politik bagi para pemilih, terutama pemilih milenial.

PUTRA tokoh pers Kalsel, Anang Adenansi ini lebih memilih mengobrol dan memberi pencerahan pentingnya para pemilih pemula dan generasi milenial untuk menyalurkan hak suaranya dengan benar, tanpa tergiur politik uang.

Caranya, Anang Rosadi memilih datang dari satu café ke café lainnya yang betebaran seantero Banjarmasin. Tak jarang, Anang Rosadi juga memilih nimbrung bersama anak-anak jalanan serta anar motor.

Seperti terlihat di Café RN, Jalan Seberang Masjid, Simpang Empat Kelurahan Seberang Masjid. Ada puluhan para seniman tari muda serta anak motor diajak berdialog soal kepemiluan. Rupanya, Anang Rosadi pun tak egois, ketika ada caleg dari Partai Nasdem, Yunan Chandra diajak untuk memperkenalkan diri.

“Cara semacam ini jauh lebih efektif untuk memperkenalkan program dan visi-misi pencalonan. Termasuk, untuk melawan politik uang serta golput. Bagaimana pun, ketidaktahuan pemilih terhadap figur yang akan dipilih, membuat mereka terjebak dalam pragmatisme,” ucap Anang Rosadi Adenansi kepada jejakrekam.com, Minggu (3/3/2019).

BACA :  Anang Rosadi-Rakhmat Nopliardy Pertanyakan Transparansi Pemkot Banjarmasin

Sebenarnya, menurut Anang Rosadi, sosialisasi kepemiluan ini menjadi tugas penyelenggara pemilu seperti KPU dan Bawaslu, terutama dalam menekan angka golput dengan memberi pemahaman pentingnya hak suara di Pemilu 2019.

“Jujur, kegiatan semacam ini ibaratnya menyelam sambil minum air. Namun, saat berada di café atau di komunitas anak motor, bila ketemu caleg dari parpol lain, ya saya ajak untuk sosialisasi. Suksesnya Pemilu 2019 ini menjadi tanggungjawab kita bersama,” kata Anang Rosadi.

Menurut dia, bagi pemilih pemula atau generasi milenial tentu ada kegamangan jika tidak dipompa semangat dan pengetahuan terhadap pentingnya pemilu dalam merubah sebuah keadaan lewat jalur politik.

“Ketika mereka bisa memilih wakil rakyat yang baik dan berjuang menyuarakan aspirasinya, tentu yang mendapat dampak positif mereka juga. Jangan sampai suara mereka terbeli, hingga terpilih adalah para wakil rakyat yang tak bertanggungjawab,” papar Anang Rosadi.

Baginya, Pemilu 2019 sangat penting sebagai instrumen membawa perubahan ke arah lebih baik, karena lewat pemilihan yang demokratis, jujur dan adil akan melahirkan para pemimpin nasional dan daerah yang bernas. “Bagaimana pun satu suara pemilih itu sangat berarti bagi sebuah perubahan yang lebih baik,” ucap Anang Rosadi.

BACA JUGA :  Duga Ada Suap di Aset, Walikota Ibnu Sina Dilaporkan ke Ditreskrimsus Polda Kalsel

Sementara itu, Shofa Sari, pelajar SMKN 2 Banjarmasin ini mengaku bisa tercerahkan dengan penyampaian materi dari caleg Golkar, Anang Rosadi Adenansi. Selama ini, dirinya hanya membaca berita dan menonton di televisi soal kepemiluan.

“Pemilu 2019 ini merupakan pertama kalinya saya memiliki hak suara. Jelas, tak akan saya sia-siakan. Bagi saya, satu suara itu sangat berarti, terutama bagi para caleg atau pemimpin,” kata Shofa Sari.

Dia memastikan tak akan golput, apalagi suaranya dibeli dengan uang, karena tetap memilih sesuai hati nurani. “Saya juga baru tahu pada Pemilu 2019 ini ada lima surat suara. Biasanya, menurut yang pernah memilih, ada empat suara. Yang pasti, saya sudah punya pilihan dan itu akan saya jaga sampai hari pemungutan suara nanti,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.