Tiang Listrik Dipindahkan, Masyarakat Diminta Bersabar Selama Dua Tahun

0

DIKEJAR waktu, petugas PLN pun memindahkan tiang-tiang listrik berikut jaringannya berada di wilayah oprit Jembatan Sungai Alalak yang baru. Apalagi, awal Maret 2019 ini dipastikan akan diberlakukan penutupan total akses Jalan Brigjen H Hasan Basry, Kayutangi Ujung menuju Handil Bakti, selama dua tahun.

BEBERAPA tiang listrik yang menghalangi akses jalan alternatif di samping RSUD Mochammad Ansari Saleh telah dipindahkan petugas PLN. Hal ini untuk memenuhi deadline dari Balai Pelaksana Jalan Nasional XI Wilayah Kalimantan, agar membersihkan semua jaringan utilitas itu.

“Semua tiang-tiang sudah kami pindahkan dari lokasi jalur alternatif untuk pengalihan arus saat ruas jalan utama nanti ditutup,” kata Rudi, seorang pekerja PLN di lapangan kepada jejakrekam.com, Rabu (27/2/2019).

BACA :  Terhalang Tiang Listrik, Penutupan Total Jalan Hasan Basry Ditunda Awal Maret

Menurut dia, semua tiang yang berada di titik-titik pemancangan tiang pancangan Jembatan Sungai Alalak baru, telah dipindahkan. Kemudian, tiang beton telah dipasang dan tinggal pemasangan jaringan kabel listrik.

“Untuk tiang-tiang baru sudah kami pasang beberapa hari lalu, jadi tinggal pemasangan kabel. Tidak sampai malam hari sudah selesai pekerjaan ini,” ucap Rudi.

Sementara itu, di kawasan Jalan Brigjen H Hasan Basry, tepatnya sebelum Bundaran Kayutangi telah dipasang papan pengumuman berikut manajemen rekayasa lalu lintas penutupan jalan selama dua tahun proyek pembangunan Jembatan Sungai Alalak untuk diketahui publik.

BACA JUGA : Beban Pergerakan Jalan Nasional di Kayutangi Beralih ke Jalan Kota

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan Rusdiansyah meminta publik untuk memahami penutupan total akses jalan utama di Kayutangi Ujung ke Handil Bakti dan sebaliknya itu selama dua tahun.

“Kalau jalan tidak ditutup, tentu akan mengganggu pengerjaan Jembatan Sungai Alalak yang baru. Lagi pula, penutupan akses jalan ini merupakan kesepakatan semua pihak yang terlibat di dalamnya,” ucap Rusdiansyah kepada jejakrekam.com, Rabu (27/2/2019).

Menurut dia, penggantian jembatan lama dengan model baru cable stayed Jembatan Sungai Alalak juga untuk memenuhi kebutuhan jalur transportasi yang memadai. Ini di tengah perkembangan penduduk di kawasan Kayutangi dan Handil Bakti, serta arus lalu lintas yang makin padat pada wilayah perbatasan Banjarmasin-Barito Kuala itu.

BACA LAGI :  Picu Stress Tinggi, Fenomena Leher Botol Bakal Terjadi di Kayutangi Ujung

“Memang, penutupan jalan selama dua tahun, pasti akan berdampak. Tapi apa boleh buat, dalam membangun itu pasti ada dampaknya. Ya, kami minta supaya masyarakat bisa bersabar selama dua tahun ke depan, semoga pembangunan Jembatan Sungai Alalak ini tepat waktu selesainya,” ungkap Rusdiansyah.

Mantan Kepala Dishub Kota Banjarmasin ini mengatakan jika nantinya Jembatan Sungai Alalak yang baru rampung, tentu dampak positif akan terasa. Ini karena, jembatan yang baru jauh lebih representatif dibandingkan jembatan lawas dengan rangka baja yang sempit itu.

“Rekayasa lalu lintas yang akan diberlakukan terhitung pada awal Maret 2019 nanti harus ditaati masyarakat. Terutama yang selama ini berlalu lintas melalui Jembatan Sungai Alalak yang lama,” tutur Rusdiansyah.

BACA LAGI :  Selama Dua Tahun, Ini Rekayasa Lalu Lintas Berlaku di Kayutangi dan Handil Bakti

Ketika nanti diberlakukan rekayasa lalu lintas dan penutupan total selama dua tahun, mantan Camat Banjarmasin Tengah ini meminta agar warga atau pengendara bisa mengubah kebiasaannya.

“Ya, seperti mengantar anak ke sekolah biasanya jam 8 pagi, bisa dimajukan pada pukul 7 pagi. Atau yang pergi ke kantor dari Handil Bakti ke Banjarmasin, bisa pergi lebih pagi untuk menghindari tumpukan kendaraan pada jam-jam sibuk,” imbuhnya.(jejakrekam)

 

Penulis Asyikin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.