Sambangi Lahei Barat, Disdik Barito Utara Catat Usulan Perbaikan SD

0

AKSI turun ke kecamatan kembali dilakoni Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Utara, Masdulhaq bersama pejabatnnya. Kali ini, giliran kegiatan monitoring dan pembinaan untuk wilayah pendidikan Kecamatan Lahei Barat, Kamis (21/2/2019).

INSTITUSI pendidikan seperti SD dan SMP yang ada di Kecamatan Lahei Barat disambangi Kadisdik Barito Utara, Masdulhaq bersama pejabatnya. Para kepala SMPN, SDN dan semua pengawas sekolah dikumpulkan untuk mendengarkan kondisi serta aspirasi yang ingin disampaikan ke Disdik Barito Utara di Kantor Wilayah Pendidikan Lahei Barat.

“Dengan menyambangi wilayah pendidikan ini, kami bisa mengetahui secara persis dan dekat dengan para kepala sekolah SMP dan SD, serta pengawas sekolah,” kata Masdulhaq kepada jejakrekam.com di Muara Teweh, Jumat (22/2/2019).

BACA :  Usai Libur Panjang, Disdik Barito Utara Cek Satu per Satu Sekolah

Ia menerangkan dari hasil pertemuan, dilaporkan jumlah siswa yang menimba ilmu di SDN Nihan Hilir hanya empat siswa. Kemudian, status lahan yang digunakan SDN 1 Karamuan masih berstatus hibah, dan permohonan rehab ruang kelas dan kantor dari SDN 2 Benao Hulu.

“Kami juga mencatat ada pula yang belum memiliki sertifikat tanah,  termasuk usulan pengawas yang ingin menegerikan SD Kunjung dan SMP setempat,” kata Masdulhaq.

Ia mengakui dari dialog itu juga terungkap ternyata di Kecamatan Lahei, masih kekurangan tenaga pendidik terutama guru agama Islam dan Hindu, serta guru olahraga dan pendidikan kesehatan jasmani.

“Sedangkan, usulan dari SDN 1 Papar Pujung menginginkan dibangun ruang kantor, perpustakaan dan kelas bertingkat karena sering terkena banjir,” paparnya.

Menurut Masdulhaq, semua usulan itu akan ditampung dan menjadi bahan pertimbangan untuk tahun anggaran 2020, sepanjang dana tersedia baik melalui dana alokasi khsusus (DAK) dan dana alokasi umum (DAU).

BACA JUGA :  Lima Desa di Barito Utara Minta Pelayanan Kesehatan Dimaksimalkan

Dalam dialog itu kembali Kepala Disdik Barito Utara ini menekankan pentingnya semua elemen yang terlibat dalam dunia pendidikan untuk bekerja ikhlas dan bertanggungjawab.

“Bagi guru jangan sekali-kali bolos waktu atau malas mengajar, sesuaikan antara hak dan Kewajiban. Sebab, mereka ujung tombak di lapangan, karena maju mundur dunia pendidikan tergantung kepada semua komponen,” ucapnya.

Masdulhaq mengatakan dengan memberi contoh teladan, tentu penggunaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, program Indonesia Pintar dan lainnya harus sesuai petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis. “Jangan sampai mereka terjerat kasus korupsi dalam dunia pendidikan,” imbuhnya.(jejakrekam)

 

Penulis Syarbani
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.