Pilih karena Kemampuannya, Bukan karena Iming-iming Uang

0

PEMUNGUTAN suara Pemilu 2019 akan dilaksanakan pada Rabu, 17 April 2019 nanti. Baik dan buruknya anggota parlemen periode 2019-2024, mulai ditentukan hingga sekarang.

KETUA Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalsel Zainal Helmi menegaskan, wartawan harus memihak kepada kebenaran agar yang duduk di lembaga legislatif bukan orang-orang yang tidak berintegritas.

Ia mengatakan, untuk melacak rekam jejak caleg yang berintegritas merupakan tugas partai politik bukan tugas pewarta.

Bagi Zainal, menghadirkan caleg berintegritas dimulai dengan merekrut figur yang mempunyai kapasitas yang mumpuni seperti figur yang mengerti persoalan dan ahli di bidang tertentu seperti ahli lingkungan, hukum, dan politik, sehingga parlemen diisi sosok yang berintegritas dan paham akan persoalan yang dihadapi.

BACA :  Keterlibatan Ketua RT/RW Jadi Caleg dan Tim Sukses Disoal Bawaslu

“Yang menjadi persoalan, partai politik dimana tempatnya sekarang. Jurnalistik hanya menyampaikan kebaikan-kebaikan caleg ini untuk bisa dipilih atau mewakili daerah masing-masing,” kata Zainal.

Calon anggota DPR RI dari Partai Gerindra, Muhammad beranggapan money politics merupakan penyakit kronis yang menggerogoti demokrasi di era kekininan. “Ini menjadi tantangan kita semua untuk mengantarkan caleg-caleg yang idealis untuk menang,” kata Muhammad.

Mantan komisioner KPU Kalsel ini menyebut, hanya kurang dari sepertiga dari total jumlah pemilih yang memilih berdasarkan hati nurani dan tidak tertarik dengan politik uang. “Tugas kita bersama mengedukasi pemilih agar menggunakan haknya berdasarkan hati nurani, agar di parlemen diisi figur yang berintegritas,” kata mantan Komisioner KPU Kalsel ini.

BACA JUGA :  Semua Daerah Rawan, Caleg Berduit Rentan Lakoni Politik Uang

Ia mengakui memang tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk mengubah paradigma pemilih, sebab fenomena politik uang yang sudah mendarah daging.

“Kita sebagai caleg ketika turun ke dapil dianggap berkantong tebal, masyakarakat selalu menganggap bahwa caleg kampanye itu bagi-bagi uang, padahal tidak demikian. Kita ini meminta untuk menjadi wakilnya rakyat di parlemen,” ungkap caleg dari Gerindra ini.

BACA LAGI :  Mencaleg, Wartawan Pilih Nonaktif Sementara atau Berhenti Permanen

Politisi Golkar Sukhrowardi berpendapat parlemen harus diisi sosok yang berintegritas dan punya kapasitas, memahami persoalan yang dihadapi masyarakat, sehingga fungsi legislasi, pengawasan, dan penganggaran bisa berjalan optimal.

“Sebagai pejuang politik, kita menyadari dengan berpolitik kita sedang berjuang, berkorban, bekerja untuk memperbaiki kehidupan masyarakat agar menjadi lebih lebih baik,” katanya.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.