Terpaksa Mandi di Sungai, Padahal Sudah 10 Tahun Dimanja Air Leding

0

MESKI sudah mengetahui kondisi air sungai di Banjarmasin tak layak lagi, warga terpaksa memanfaatkannya. Hal ini dirasakan warga Pekapuran B, yang ramai-ramai turun ke sungai untuk keperluan mandi sore dan aktivitas lainnya.

WARGA Pekapuran B Laut RT 07 RW 01, Kecamatan Banjarmasin Tengah, M Yusran mengakui gara-gara air leding macet selama dua hari, krisis air pun melanda warga bantaran sungai tersebut.

“Informasi adanya pipa bocor di Sungai Tabuk membuat air leding macet total, terpaksa kami kembali memakai air sungai. Padahal, sudah hampir 10 tahun, kami tak menjalani kebiasan lama ini,” kata Yusran kepada jejakrekam.com, Minggu (17/2/2019).

BACA :  Air Leding Mati Total, PDAM Bandarmasih Didesak Beri Kompensasi bagi Pelanggan

Ia tak memungkiri kondisi air sungai di Banjarmasin, termasuk Sungai Pekapuran sangat tak layak untuk keperluan mandi dan lainnya, terlebih lagi buat konsumsi.

“Airnya keruh, banyak sampah yang larut, termasuk kotoran manusia.  Apalagi, saat hujan ini seperti sekarang, banyak sampah yang larut di sungai. Ya, dalam kondisi terpaksa, tak ada pilihan lain,” kata Yusran.

Menurut dia, untuk kebutuhan air minum, warga mau tak mau membeli kepada pedagang air keliling dengan harga yang cukup mahal.

Untuk itu, Yusran berharap PDAM Bandarmasih segera mengatasi masalah kebocoran pipa di Sungai Tabuk, agar air tak macet total terlalu lama. “Di tempat kami, tak ada yang berjualan air isi ulang dalam galon. Memang, ada lima depo yang berjualan di sini, ternyata pasokan air bersihnya kosong,” kata Yusran.

Sementara itu, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina dalam postingannya di WA group, telah menginstruksikan agar menggratiskan distribusi air leding yang diangkut mobil tangki kepada warga. Utamanya, bagi warga yang sangat membutuhkan.

Humas PDAM Bandarmasih pun selalu meng-update informasi soal perbaikan pipa air baku yang bocor di Sungai Tabuk.

BACA JUGA :  Ramai-Ramai Mandi ke Sungai, Air Tangki PDAM Ternyata Tak Gratis

Informasi yang dibagikan Humas PDAM Bandarmasih pada Minggu (17/2/2019) pukul 17.30 Wita, menyebutkan saat tim teknis dan pekerja tengah memasang stup end untuk koneksi antara kedua belah pipa. “Estimasi pemasangan sekitar 1,5 jam untuk pemanasan dan pendinginan butuh 1,5 jam, jadi totalnya tiga jam,” ucap Humas PDAM Bandarmasih, Wahid.

Dari akun Instagram resmi PDAM Bandarmasih, Wahid dalam video pendek itu juga menjelaskan tahap penyambungan pipa dan pemasangan baut sebanyak 32 biji.

“Untuk tahap selanjutnya akan runing test, mudah-mudahan tidak ada kebocoran lagi pada saat dicoba, mohon doa agar perbaikan ini berjalan lancar dan cepat,” tulisnya dalam caption video tersebut.(jejakrekam)

 

Penulis Asyikin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.