DPRD Kalsel Kunker ke Luar Negeri, Anang Rosadi : Plesiran dengan Uang Rakyat  

0

RENCANA kunjungan kerja atau studi banding ke luar negeri para anggota DPRD Kalsel dengan dalih menggodok peraturan daerah mendapat kritikan tajam dari  mantan anggota DPRD Kalsel periode 2004-2009, Anang Rosadi Adenansi.  Baginya, rencana kunjungan ke luar negeri tak lebih dari plesiran menggunkan uang rakyat.

“SAYA ingat dulu ada kunjungan peresmian mess mahasiswa Kalsel di Cairo, Mesir oleh DPRD Kalsel. Alhamdulillah saya tidak ikut karena saya berprinsip etika kepantasan dan kepatutan,” kata aktivis anti korupsi ini.

Ia menyebut mengemban tugas sebagai wakil rakyat tentu terbuka kesempatan kunjungan keluar negeri namun kembali ke prinsip anggota DPRD.

BACA : Konsultasi di Kementerian, 4 Komisi DPRD Kalsel Rombongan ke Jakarta

Anang Rosadi mempersilahkan wakil rakyat untuk berkunjung ke luar negeri selama menggunakan kantong pribadi untuk meredam kecemburuan di tengah masyarakat.

“Perda-Perda memang secara perlahan mulai dikurangi, gubernur dan mendagri harus berpikir untuk memangkas perda baru dan revisi raperda yang ada,” kata putera tokoh pers Banua, Anang Adenansi ini.

BACA JUGA : Klaim Tidak Berhutang Pembahasan Raperda, Tapi Kekurangan Waktu

Ia menduga banyaknya kunker ke luar daerah disebabkan adanya kongkalikong antara mendagri, DPRD dan pengusaha Hotel dan agen travel.  Anang Rosadi beranggapan banyak kunker membahas suatu perda tidak korelasi langsung dengan kualitas perda yang digodok.

Tak hanya Anang Rosadi, suara keras juga disampaikan pengamat kebijakan publik Uniska Muhammad Uhaib As’ad. Baginya tak pantas di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang sedang merosot para wakil rakyat melakukan kunker ke luar negeri.

Direktur Center For Politics and Public Studies Banjarmasin ini mempertanyakan kualitas bahasa asing anggota DPRD Kalsel ketika berkunjung ke luar negeri.

BACA LAGI : Agenda Kunker Padat Berimbas pada Rapat DPRD Kalsel

“Di era kekinian dengan internet terbuka lebar untuk belajar tentang sistem pemerintahan yang di anut negara lain, dan itu lebih murah, efektif, dan efesien,” ungkap Uhaib.

Doktor Jebolan UGM ini menyarankan, DPRD Kalsel berkonsultasi dengan akademisi yang pernah belajar di negara yang ingin dikunjungi ketimbang harus datang langsung mengingat kualitas intelektual wakil rakyat yang tidak mumpuni.

Ia menyebut wacana DPRD Kalsel kunker ke luar negeri menggerus kepercayaan publik kepada lembaga negara. “Mendekati masa akhir jabatan seharusnya DPRD turun ke Dapil masing-masing mendengar aspirasi masyarakat untuk diperjuangkan dan itu saya rasa lebih bermanfaat,” imbuh Uhaib.(jejakrekam)

Penulis Akhmad Husaini
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.