Ajarkan Mahasiwa Tentang Bisnis, Uniska Buka Kedai Kopi Robanio  

0

BISNIS pengolahan biji kopi untuk jadi serbuk dan diseduh menjadi minuman lezat, makin membumi di Banjarmasin. Hal ini ditandainya dengan munculnya kedai-kedai kopi yang didesain menarik untuk menggaet para pencinta minuman serbuk hitam dengan bau yang khas itu.

TAK ingin ketinggalan,  Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Syekh Muhammad Arsyad Albanjary (MAB) pun membidik usaha produktif melalui UPT Kewirausahaan dan Inkubator Bisnis dengan membuka secara resmi kedai kopi Robanio, Sabtu (9/2/2019).

Rektor Uniska, Abdul Malik menjelaskan, pihaknya ingin mempopulerkan kopi lokal Robanio ke masyarakat yang lebih luas.

BACA : Uniska Siap Cetak SDM Untuk Respon Era Globalisasi

“Kita menggandeng petani kopi mulai dari budidaya, packing hingga penjualannya serta menjadi riset ilimiah mahasiswa Uniska,” jelas Malik. Ia menambahkan,  kedai kopi menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu yang didapat di bangku kuliah.

“Mahasiswa belajar langsung tentang bisnis, kami sengaja memilih kopi karena di era kekinian tempat nongkrong menjadi wadah favorit generasi millenial untuk berkumpul dan bercengkrama,” kata dia sembari mengatakan kewirusahaan menjadi poin penting penilaiaan akreditasi institusi oleh kemenristekdikti.

BACA JUGA: Uniska Tegaskan Netral di Pemilu 2019

Kepala UPT Unit Kewirausahaan dan Inkubator Bisnis Uniska, Prihatini Ade Mayvita mengatakan, kedai kopi bukan satu-satunya unit bisnis yang dijalankan kampus swasta terbesar di Kalimantan ini.

“Kami juga mengelola batik sasirangan dan menjual aneka kue dan nasi kotak, nah kali ini kami sengaja memilih kopin lokal Banua untuk mempopulerkan kopi kepada masyarakat luas,” kata pengajar Fakultas Ekonomi Uniska ini.

Ia menyebut dari setiap kopi yang dijual sepuluh persen untuk mahasiswa yang mengelola kedai kopi sisanya masuk ke kas Uniska. “Setelah kedai Kopi kami akan membuka toko kue yang menjual beraneka macam kue kepada masyarakat,” ucap Ade.

Senada, Wakil Rektor I Uniska, Jarkawi menyebut kewirausahaan terbosan baru untuk menggerak ekonomi kerakyatan melalui kopi yang dihasilkan petani lokal. “Kita ingin mahasiswa Uniska ketika lulus tidak berfikiran tidak hanya ingin bekerja untuk orang lain namun juga membuka usaha sendiri,” imbuhnya.(jejakrekam)

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.