Belum Dinyatakan KLB, Lima Warga Kalsel Meninggal Dunia Akibat DBD

0

SELAMA Januari hingga awal Februari 2019, tercatat sudah ada lima warga Kalimantan Selatan meninggal dunia akibat deman berdarah dengue (DBD). Sebaran serangan nyamuk aedes aegypti merata di Provinsi Kalimantan Selatan.

DARI lima warga Kalsel yang meninggal dunia akibat DBD, tiga di antaranya merupakan warga Kota Banjarbaru. Sisanya, satu warga dari Kabupaten Tanah Laut dan satu warga Kabupaten Tapin.

“Berdasarkan data Januai hingga awal Februari 2019 ini, sudah ada lima warga yang dilaporkan ke Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan meninggal dunia akibat demam berdarah,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, Muslim kepada wartawan di Kiram Park, Karang Intan, Kabupaten Banjar, Senin (4/2/2019).

Menurut dia, berdasar data yang masuk dari 13 Dinas Kesehatan kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan. Terdata di bulan Januari tercatat 357 kasus, dan Februari 2019 menjadi 508 kasus atau meningkat 150 kasus yang menderita penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti ini.

“Sampai saat ini, daerah Kota Banjarbaru masih tertinggi dengan 110 kasus, disusul Kabupaten Tabalong 76 kasus, kemudian 50 kasus di Kabupaten Banjar, lalu 44 kasus di Kabupaten Hulu Sungai Utara,” papar Muslim.

BACA :  Serangan DBD Hampir Merata di Seluruh Kecamatan Kota Banjarmasin

Namun, menurut Muslim, meski sudah terdata 5 warga masyarakat yang meninggal dunia dan meningkatnya kasus DBD di Kalimantan Selatan, Dinkes belum menyatakan status kejadian luar biasa (KLB).

“Karena insiden DBD masih belum memenuhi kriteria, Kalimantan Selatan belum masuk KLB. Namun, kami tetap melakukan pemantauan dan penyuluhan kepada masyarakat,” papar Muslim.

BACA JUGA :  Desember Ini, Satu Warga Banjarmasin Meninggal Dunia Terserang DBD

Untuk itu,  Muslim mengingatkan dengan meningkatnya kasus DBD saat ini,  warga Kalimantan Selatan untuk terus menerapkan hidup sehat dengan cara 3M yaitu menguras, menutup dan mengubur tempat-tempat yang berpotensi sebagai tempat berkembang biaknya jentik nyamuk aedes aegypti untuk mencegah wabah DBD.

“Mudah-mudahan masyarakat Kalimantan Selatan bisa menerapkan hidup sehat dan selalu menjaga lingkungan,” tandas Muslim.(jejakrekam)

Penulis Balsyi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.