Awal 2019, Bisnis Penjualan Mobil dan Motor Bekas Lesu

0

MEMASUKI bulan kedua di Tahun 2019 penjualan mobil bekas di Banua masih belum mengalami peningkatan alias masih lesu dari tahun sebelumnya. Sejumah pengusaha showroom mobil pun mengeluhkan hal tersebut.

PEMILIK showroom di Kawasan Benua Anyar Banjarmasin, H Ifan tak menampik jika penjualan mobil bekas mengalami kelesuan dari tahun ke tahun. Hal ini tak lain karena adanya kebijakan pajak progresif.

Selain itu, kata dia, produksi dari produsen mobil yang cukup banyak mengeluarkan desain baru yang lebih inovatif ditambah dengan banyaknya dealer resmi yang memberikan promosi dengan beragam diskon sehingga membuat masyarakat bimbang untuk membeli mobil bekas.

BACA : Pertumbuhan Ekonomi Kalsel 2019 Diprediksi Meningkat 5,8 Persen

“Jauh lebih tinggi penjualan sebelum adanya kebijakan pajak progresif dari pemerintah, hal ini mengakibatkan penjualan menurun sekitar 40 persen. Kami akan lepas walaupun keuntungan yang didapat tidak banyak, daripada tidak laku dan bisa cepat untuk dipergunakan kembali sebagai modal,” ujar Owner Nisa Motor ini saat ditemui, Rabu (06/02/2019).

Diungkapkannya, mulai Januari tahun ini, tak kurang rata-rata hanya sekitar 6 unit mobil saja yang mampu dijualnya. Dengan jenis mobil yang paling banyak dibeli yakni Avanza, Xenia dan tipe city car yang cukup irit dan hemat pemakaian maupun perawatannya.

“Dalam kurun waktu dua tahun ini penjualan mobil bekas memang terus mengalami tren penurunan, kebanyakan ditempat saya rata rata banyak yang menjual dari pada membeli, minggu pertama bulan ini saja masih belum ada yang laku, dibandingkan minggu pertama awal Januari,” tambahnya.

Terpisah, Yuni salah satu pebisnis penjualan motor bekas di daerah Benua Anyar menuturkan hal yang sama.  Bahkan, kata dia ada penurunan penjualan hingga 30 persen.

BACA JUGA : Tumbuh 4,85 Persen, Pertumbuhan Terbesar Ekonomi Kalsel Masih Disumbang Sektor Pertambangan

“Memang sebelumnya, sempat ada kenaikan saat momen tahun ajaran baru di sekolah, namun tak banyak, hanya sekitar 20 persen saja. Setelah itu kembali stabil dan terjadi penurunan mulai awal tahun tadi sampai sekarang,” keluh Owner Yuni Motor tersebut.

Hingga saat ini per bulannya ia hanya mampu menjual kurang dari 10 unit motor bekas. Itupun pas saat momen tertentu, padahal saat normal 10-15 unit motor bekas bisa terjual.

“Kita memang sudah dibantu oleh beberapa perusahaan jasa pembiayaan untuk menjual unit motor bekas, namun tidak begitu mudah bagi pembiayaan yang membiayai calon nasabah atau pembeli kalau persyaratan yang diajukan tidak mendukung, sehingga ada sedikit kendala disitu,” jelasnya.

Untuk jenisnya, penjualan masih di dominasi oleh jenis matic sebesar 75 persen, 20 persen jenis sport dan 5 persen adalah jenis bebek. Dengan harga jutaan sampai belasan juta rupiah tergantung kondisi tahun pembelian.

“Memang tahun ini, khususnya Bulan Januari keadaan ekonomi dimasyarakat cukup sulit, Karena pada momen selepas akhir tahun mereka sudah mealokasikan sebagian dananya untuk pergi liburan, cukup membuat penjualan motor bekas turun drastis,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Akhmad Faisal
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.