Selama Dua Tahun, Ini Rekayasa Lalu Lintas Berlaku di Kayutangi dan Handil Bakti

0

DEMI memuluskan proyek penggantian Jembatan Sungai Alalak menghabiskan anggaran Rp 264,5 miliar, bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun anggaran 2018-2020, butuh dua tahun untuk menutup akses Jalan Brigjen H Hasan Basry,Kayutangi Ujung-Jalan Trans Kalimantan, Handil Bakti, Barito Kuala.

JEMBATAN bentang panjang model cable stayed 850 meter itu digarap PT Wijaya Karya (Wika) dan PT Pandji, telah diteken kontrak pada 23 November 2018. Butuh waktu 840 hari kalender untuk mewujudkan Jembatan Sungai Alalak dengan wajah baru.

Terhitung 25 Februari 2019 nanti, akses jalan utama yang selama ini melintas di Jembatan Sungai Alalak ditutup total selama dua tahun hingga 2021.

Berdasar manajemen rekayasa lalu lintas yang telah disepakati Polda Kalsel, Dinas Perhubungan Kalsel, Kementerian PUPR dan pihak terkait, termasuk penggarap megaproyek itu, pola lalu lintas satu arah akan diterapkan di kawasan Kayutangi dan Handil Bakti.

BACA :  Picu Stress Tinggi, Fenomena Leher Botol Bakal Terjadi di Kayutangi Ujung

Ada tujuh strategi atau manajemen lalu lintas yang diterapkan selama dua tahun adalah khusus untuk kendaraan pickup, bus, truk, kendaraan tangki kecil, sedang dan besar, kereta gandeng dan kereta tempelan dialihkan melalui akses Jalan Gubernur Syarkawi (Jalan Lingkar Utara) Km 17, Gambut.

Selanjutnya, untuk arus lalu lintas (lalin) dari Simpang Handil Bakti menuju Jalan Brigjen H Hasan Basry dialihkan melewati Jembatan Sungai Alalak II atau Jembatan Kayutangi Ujung 2.

Sebaliknya, arus lalin dari Jalan Brigjen H Hasan Basry (Kayutangi) menuju Simpang Handil Bakti menjadi sistem satu arah. Lalu, arus lalin dari Simpang Jembatan Kayutangi Ujung 2 (Sungai Alalak II) menuju Cemara Ujung (Jalan Tembus Perumnas) diberlakukan sistem satu arah.

BACA JUGA :  Penutupan Total Jalan Hasan Basry Bikin Pengelola Travel Putar Otak

Pemberlakuan sistem satu arah juga diterapkan untuk arus lalin dari Jalan Sultan Adam menuju Jalan Cemara Raya dialihkan ke Jalan Adhyaksa. Begitupula, arus lalin dari Simpang Tiga Jalan Brigjen H Hasan Basry dan Jalan Cemara raya dialihkan menuju putaran balik setelah Bundaran Kayutangi.

Bagi penggendara dari arus lalin arah Jalan Trans Kalimantan dan Jalan Brigjen H Hasan Basry menuju Jalan Adhyaksa, dialihkan melalui Jalan Cemara Raya.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.