Jembatan Sungai Alalak II Ditutup, Macet Mengular Terjadi di Handil Bakti

0

PENUTUPAN akses ke Jembatan Sungai Alalak II yang berada di kawasan Pasar Induk Handil Bakti, Jumat (1/2/2019), memicu kemacetan di ruas Jalan Trans Kalimantan. Jalur alternatif yang menghubungkan Handil Bakti dengan Jalan Tembu Perumnas Kayutangi Ujung itu ditutup, untuk perbaikan oprit dan penguatan rangka baja jembatan.

RENCANA penutupan akses jalan itu sempat tertunda, namun usai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Batola berkoordinasi dengan Polres Batola, pemberlakukan ‘blokade’ jalan pun akhirnya terlaksana.

Pantauan jejakrekam.com, Jumat (1/2/2019), penutupan akses menuju ke Jembatan Sungai Alalak II, membuat arus lalu lintas terlihat menumpul baik di Jalan Brigjen H Hasan Basry, Kayutangi Ujung, maupun di Jalan Trans Kalimantan, Handil Bakti, Batola.

Sesuai skedul, Dinas PUPR Batola berencana menutup jalur ke Jembatan Sungai Alalak II ini berlangsung selama 10 hari, hingga 10 Februari 2019 nanti. Ada pekerjaan teknis yang ditangani pekerja teknis Dinas PUPR Batola, seperti meninggikan oprit jembatan, pengencangan baut jembatan serta lainnya.

BACA :  Penutupan Jembatan Sungai Alalak Bakal Pengaruhi Distribusi Barang

Nantinya, Jembatan Sungai Alalak II ini menjadi poros satu-satunya arah Handil Bakti ke Banjarmasin, melewati Jalan Tembus Perumnas, ketika pada 24 Februari 2019 nanti, Jembatan Sungai Alalak di samping RSUD Moch Ansari Saleh itu ditutup total selama dua tahun.

Antrean panjang pun mengular. Terlihat ada sekitar setengah kilometer, terjadi penumpukan kendaraan bermotor dari Jembatan Sungai Alalak hingga depan Terminal Handil Bakti. Terpaksa, laju kendaraan bermotor melambat. Mereka menunggu antrean untuk bisa melintas di Jembatan Sungai Alalak.

BACA JUGA :  Selama 10 Hari, Terhitung 1 Februari Jembatan Sungai Alalak II Ditutup

Penutupan ini berlangsung saat jam-jam sibuk daerah perbatasan Banjarmasin-Batola itu. Rekayasa pengalihan arus lalu lintas dengan penutupan jalan di depan Pos Polisi Handil Bakti, diberlakukan sejak Jumat (1/2/2019) pagi. Akhirnya, para pengguna jalan hanya bisa melintas ke Jembatan Sungai Alalak, yang masih dibuka sebelum ditutup total pada akhir Februari 2019 nanti.

Kapolsek Berangas Abdullah Akhsanun Ni’am mengakui penutupan total arus lalu lintas menuju ke Jembatan Sungai Alalak II berlangsung selama 10 hari.

“Jadi, kami mengalihkan jalur lalu lintas angkutan roda enam melalui Jalan Lingkar Utara (Jalan Gubernur Syarkawi). Jika tidak dilakukan, pasti akan terjadi kemacetan parah di ruas Jalan Trans Kalimantan,” kata Kapolsek Berangas AA Ni’am ini kepada jejakrekam.com, Jumat (1/2/2019).

BACA LAGI :  Oprit dan Pagar Jembatan Sungai Alalak II Rusak Membahayakan Pengguna Jalan

Sementara itu, Abdullah, warga Komplek Griya Permata Handil Bakti mengaku tak habis pikir jika nantinya akses utama di Jembatan Sungai Alalak ditutup total selama dua tahun. “Saat arus lalu lintas ditutup di Jembatan Sungai Alalak II, antrean kendaraan sudah mengular, dan baru bisa menerobos lebih dari satu jam,” katanya.

Menurut dia, dirinya sehari-hari melewati Jalan Trans Kalimantan untuk ke Banjarmasin. Dengan menggunakan mobil minibus, Abdullah mengaku sudah terlambat masuk kerja.

“Ya, tak bisa dibayangkan nanti selama dua tahun, ketika akses Jalan Trans Kalimantan, Handil Bakti ke Jalan Brigjen H Hasan Basry, Kayutangi Ujung itu ditutup total. Mungkin, kemacetan jauh lebih parah dari sekarang,”pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.