Penuh tantangan, Pemkot Banjarmasin Siap Bangun Kampung Inklusi

0

INISIASI kampung inklusi baru pertama kali di Banjarmasin. Pemkot Banjarmasin memiliki sejumlah tantangan di depan mata untuk ditaklukkan. Untuk itu, berbagai langkah strategis telah disiapkan Pemkot Banjarmasin.

KASUBBID Sosial Budaya Bidang Politik Pemerintahan Barenlitbangda Banjarmasin Ibnu Sabil  mengungkapkan, ada tiga langkah yang akan dikerjakan oleh tim. Pertama, meminta persetujuan dari warga, RT/RW maupun kelurahan untuk membentuk kampung inklusi. “Respon masyarakat sekitar dan RT, alhamdulillah saat ini sudah oke,” katanya.

Menurutnya, mustahil sebuah kampung inklusi yang dimaksudkan untuk memberikan lingkungan fisik kepada penyandang disabilitas dan kelompok rentan lain tanpa keterlibatan masyarakat sekitar.

Setelah masyarakat setuju, langkah kedua adalah membuat desain kampung inklusi dan rencana anggaran biaya. Desain kampung inklusi dan RAB ini untuk memetakan apa saja kebutuhan untuk proses pembangunannya serta berapa biaya yang diperlukan dan ke mana harus mencarinya. “Saat ini sudah sampai step dua, dalam proses tahap pembuatan DAD dan RAB, setelah itu kita maju ke step tiga mencari dana sumber,” ujar Ibnu Sabil kepada  jejakrekam.com.

BACA : Ingin Menyeluruh, Pemkot Banjarmasin Bangun Kampung Inklusi

Diungkapkannya, kampung inklusi ini baru dicetuskan akhir tahun 2018. Praktis pemerintah belum dapat menganggarkan dana secara khusus. “Tidak mungkin di 2019 diketok anggaran. Cuma, asal ada desain dan RAB, serta sudah terpetakan pihak-pihak yang terlibat, kita dapat rapat bersama mencari strategi dana yang secara tidak langsung bisa masuk ke sana,” bebernya.

Menyiasati persoalan tersebut, pihaknya akan melakukan serangkaian strategi. Misalnya, kolaborasi dengan berbagai pihak swasta dan masyarakat agar bisa berkontribusi sesuai dengan posisinya dan menyisir program-program di SKPD terkait yang secara tidak langsung bisa diarahkan ke sana. “Harapannya dapat berjalan sesuai target meski tidak ada dana langsung,” ucapnya.

Ia melanjutkan, ada banyak pihak yang dapat diajak bergabung seperti corporate dengan dana CSR nya, swadaya masyarakat, maupun LSM, seperti Sapda yang selama ini menjadi mitranya. Dengan menggandeng berbagai pihak, ia berharap proyek ini tidak menjadi tanggungjawab pemerintah saja, tetapi juga masyarakat secara umum.(jejakrekam)

Penulis Siti Nurdianti
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.