Usai Pilpres 2019, Erick Thohir Siap Benahi Sepakbola Tanah Air

0

MUNDURNYA Edy Rahmayadi dari kursi Ketua Umum Persatuan Sepakbola Sepakbola Indonesia (PSSI), membuka kran bagi tokoh-tokoh nasional untuk menggantikannya. Usai Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar menyatakan kesiapannya, kini giliran pengusaha muda Erick Thohir juga masuk bursa calon.

SAAT berada di Banjarmasin menghadiri deklarasi Relawan Pengusaha Nasional (Repnas) Kalsel di Hotel Rattan Inn, Sabtu (26/1/2019), pendiri Mahaka Group ini mengaku siap membenahi persepakbolaan nasional.

Sukses menggelar pesta olahraga terbesar Asia Games 2018 di Jakarta dan Palembang, beberapa waktu lalu, Erick Thohir juga pernah mengakuisi klub sepakbola Italia, FC Internazionale Milano (Intermilan) pada November 2013.

BACA :  Erick Thohir: Indonesia Harus Dibangun dengan Optimisme

Bosnya PT Adaro Indonesia ini juga memiliki klub sepakbola Amerika DC United dan klub basket NBA Philadelphia 76ers. Sayangnya, Erick Thohir saat Kongres PSSI di Bali, beberapa waktu lalu, justru belum bersedia mengisi posisi yang ditinggalkan Edy Rahmayadi.

Alasan Erick Thohir, saat ini dirinya terlibat politik praktis dan harus menuntaskan kerja sebagai Ketua TKN Capres – Cawapres 01,  Joko Widodo- KH Ma’ruf Amin hingga Pemilu 2019 selesai.

Menurut Erick Thohir, selain transparan dan profesional, sepakbola bisa maju bila lepas dari politik. “Saya selesaikan dulu kerja ini sampai April 2019. Setelah itu, baru kita lihat nanti,” kata Erick Thohir.

BACA JUGA :  PSSI Kalsel Fokus Pembibitan Pesepakbola Usia Dini

Dalam urusan sepakbola, Erick Thohir mengaku optimistis bisa melakukan perbaikan. Ia mengaku sudah lama dekat dengan olahraga populer di masyarakat Indonesia tersebut.

Ia pernah menjadi pengurus dua klub sepakbola yang pernah menjuarai liga di Indonesia. Yakni, Persija dan Persib Bandung. Tak hanya di dalam negeri, Erick Thohir juga punya pengalaman dalam sepakbola di luar negeri. Karena pernah memiliki klub sepakbola di Eropa.

Menurut Erick, memang banyak hal yang harus dibenahi di sepakbola tanah air. Salah satunya, masalah pengaturan skor yang belakangan terbongkar dan menyeret sejumlah orang sebagai tersangka.

“Kalau beginikan, masyarakat juga yang dirugikan. Sudah beli tiket mahal, ternyata disajikan permainan yang skornya sudah diatur,” kata Erick Thohir.

BACA LAGI :  Embrio Urang Banjar Mengenal Sepakbola

Selain itu, beber dia, hal yang harus dibereskan adalah kekerasan yang kerap terjadi saat pertandingan sepak bola. Termasuk keributan antar pendukung. “Orangtua mana yang rela, anaknya meninggal dunia karena kekerasaan. Padahal datang ke stadion hanya untuk mencari hiburan atau mendukung klub sepak bolanya,”  ujar Ercik Thohir.

Dia berpendapat berbagai  persoalan dalam dunia sepakbola tanah air, bisa diselesaikan. Ia yakin sepakbola Indonesia bisa berkembang lebih maju dan lebih baik, bila dikelola dengan benar.(jejakrekam)

Penulis Deden
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.