Jalan Utama Ditutup, Kawasan Kayutangi Diberlakukan Satu Arah

0

SIMULASI rekayasa lalu lintas masih menunggu perbaikan oprit (turunan) Jembatan Sungai Alalak II yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Batola.  Jembatan itu menghubungkan kawasan Handil Bakti, Barito Kuala (Batola) dengan Jalan Tembus Perumnas, Kayutangi Ujung sebagai jalur alternatif.

AKSES Jalan Brigjen H Hasan Basry-Jalan Trans Kalimantan, dipastikan akan ditutup selama dua tahun, terhitung efektif pada Senin (25/2/2019).  Jalur pengganti adalah arah Handil Bakti atau Kayutangi Ujung akan melintasi Jalan Tembus Perumnas, ketika masuk Kota Banjarmasin.

“Kami masih menunggu perbaikan oprit Jembatan Sungai Alalak II untuk melakukan simulasi lalu lintas di kawasan itu. Sebab, Jembatan Sungai Alalak II menjadi penghubung Handil Bakti dan Kayutangi Ujung,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarmasin, Ichwan Noor Chalik kepada jejakrekam.com, Kamis (24/1/2019).

BACA :  Picu Stress Tinggi, Fenomena Leher Botol Bakal Terjadi di Kayutangi Ujung

Sekadar diketahui, oprit jembatan yang berada di kawasan Pasar Induk Handil Bakti dan Jalan Tembus Perumnas, Kelurahan Alalak Utara ini bergeser sekitar 50 meter. Bahkan, di bagian oprit, ada lubang menganga, sehingga sangat membahayakan bagi pengguna jalan, terutama saat naik maupun turun jembatan.

“Jika oprit itu tidak diperbaiki. Maka bisa mengancam pengendara yang melintasi ruas jalan itu. Terutama, saat jalan utama ditutup untuk keperluan pembangunan Jembatan Sungai Alalak,” kata Ichwan Noor Chalik.

Untuk itu, Ichwan meminta agar Pemkab Batola segera memperbaikinya dalam minggu ini agar pengendara aman. Setelah diperbaiki, simulasi dari beberapa rekayasa lalu lintas bisa diterapkan di lapangan.

“Kita masih menunggu Pemkab Barito Kuala untuk memperbaiki Jembatan Sungai Alalak II,” katanya.

BACA JUGA :  Atasi Kemacetan di Kayutangi Ujung, 7 Armada Feri Bakal Disiapkan

Menurut Ichwan, setelah Jembatan Alalak II diperbaiki, Pemkot bisa melakukan simulasi agar mengurangi kemacetan panjang. Ichwan menerangkan di Jalan Adhyaksa bakal tidak diperbolehkan dilalui pengendara yang hendak masuk ke Kota Banjarmasin.

“Misalnya, dari dalam kota tidak boleh melalui Jalan Adhyaksa. Hanya boleh belok Bundaran Kayutangi. Kemudian balik arah belok ke Jalan Cemara Raya. Selanjutnya,  pertigaan Tulip (kini, Minimarket Glow, Jalan Brigjen H Hasan Basry) dijadikan satu arah,” ujarnya.

BACA LAGI :  Senin Depan, Walikota Ibnu Deadline Kawasan Kayutangi Ujung Steril

Berikutnya, beber Ichwan, dari arah Jalan Sultan Adam tidak diperbolehkan lagi masuk. Sedangkan dari arah Batola, hanya bisa lewat Adhyaksa. Kemudian, tidak boleh lagi melewati Jalan Cemara Raya.

“Jadi, masing-masing satu arah. Jalan Adhyaksa dengan Cemara Raya ini sejajar posisinya. Makanya, masing-masing satu arah demi mengurangi kemacetan,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.