Animo Masyarakat Banjarmasin Beli Buah Lokal Kian Tergerus

0

BERMODAL lapak di atas trotoar di Jalan Simpang Sudimampir Raya, Abdul Hadi terbilang sudah 30 tahun lamanya berjualan buah-buah tropis lokal di pusat pasar tradisional terbesar di Banjarmasin. Sayangnya, kini animo masyarakat kian tergerus dengan membanjirnya buah-buah impor di pasaran.

PASAR yang sebenarnya menyediakan aneka barang konveksi, elektronik dan berbagai keperluan rumah tangga dan usaha itu, Abdul Hadi pun mencoba mengais rezeki dari para pengunjung dan pedagang di kawasan Pasar Sudimampir Raya.

Berbagai buah lokal seperti jeruk Madang didatangkan langsung dari sentra penghasil di Desa Lokbaintan dan sekitarnya, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar serta buah hasil perkebunan warga seperti pisang dan jambu biji.

BACA :  Isi Kekosongan Musim Buah, Tiwadak Ponti Mulai Banjiri Pasar Buah Banjarmasin

Salah satu pemasok buah di lapak milik Abdul Hadi adalah Kurnain. Menurut dia, biasanya buah-buahan itu didatangkan dari wilayah Kabupaten Banjar untuk memasuki pasar di Banjarmasin.

“Saya sendiri yang mengantarkan buah-buahan seperti jeruk Madang, pisang, jambu biji, rambutan hingga sirsak. Ya, semua tergantung musim. Sekarang memang lagi musim jeruk Madang,” kata Kurnain kepada jejakrekam.com, Sabtu (19/1/2019).

Ia mengungkapkan pasokan buah itu tergantung permintaan pedagang seperti Abdul Hadi. Menurut Kurnain, saban dua hari sekali, dirinya mengantarkan berbagai buah-buahan hasil perkebunan dari Kabupaten Banjar.

BACA JUGA :  Jeruk yang Manis Itu, Ya Aslinya dari Sungai Madang

“Pak Abdul Hadi termasuk salah satu pelanggan saya. Apalagi, dia berjualan di tempat yang strategis di Pasar Sudimampir Raya ini,” tuturnya.

Sementara itu, Abdul Hadi mengakui animo masyarakat untuk membeli buah-buahan lokal tidak terlalu tinggi, tidak seperti dulu lagi.

“Memang, sekarang tak bisa dihindari lagi, banyak buah-buahan impor dan lokal yang berkualitas sudah masuk minimarket dan supermarket. Harganya pun relatif lebih murah. Kalau bicara persaingan dengan pasar modern, ya bersaing dengan mereka,” ucap Abdul Hadi.

BACA LAGI :  Musim Hujan Tiba, Saatnya Musim Durian Menyapa

Ini belum lagi produk seperti buah-buahan juga masuk dalam barang yang dijual secara online. Menurut Abdul Hadi, di era digital yang mengubah perilaku pembeli hanya ingin praktis, tinggal pesan buah datang ke rumah.

“Walaupun begitu, pelanggan atau pembeli buah-buahan di lapak saya masih ada. Kebanyakan yang beli hanya eceran, tidak ada yang memborong dalam jumlah besar. Ya, omzet penjualan tak seramai dulu,” pungkasnya.(jejakrekam)

 

Penulis Sirajuddin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.