Antisipasi Luapan Air, Sekitar Sawah Dibuat Tanggul

0

KAWASAN Sungai Batang, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar, sudah terbiasa dengan banji. Hampir setiap tahun setiap musim hujan tiba, kawasan ini tergenang air.

KONDISI ini menyebabkan pertanian tidak bisa maksimal. Sebab penanaman benih padi hanya bisa dilakukan setelah air mulai surut.

Mengatasi kondisi tersebut, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor bersama Kepala Desa Sungai Batang Muhammad Aspi dan warga, antisipasi banjir. “Kami dan Paman Birin coba mengatasi banjir yang datang tahun dengan membuat tanggul keliling atau parit di sekitar persawahan di kawasan Alam Roh 8,” ujar Aspi.

Bersama warga, Paman Birin turun langsung mengantisipasi banjir musiman. Pada prosesnya, menurut Aspi, upaya tersebut berhasil dan persawahan terhindar dari banjir.

BACA : 20 Tahun Tak Terpakai, Kini Lahan Tidur di Alam Roh Jadi Sawah Produktif

“Lahan percontohan yang kami coba antisipasi banjirnya luasnya 4 hektare. Sekarang kering dan airnya bisa kami atur dan sudah bisa dimanfaatkan anggota kelompok pertanian. Seperti menyemai untuk persiapan tanam awal Maret nanti,” bebernya.

Aspi mengakui, sebelum adanya parit di sekitar sawah, penanaman benih hanya bisa dilakukan pada Mei atau setelah musim hujan. Ia berharap keberhasilan pengaturan air ini menjadi contoh bagi petani lainnya dan bisa meningkatkan produksi gabah.

Dikatakannya, dengan pola pengaturan air ini maka bisa dilakukan dua kali tanam per tahun. “Semoga ke depan bisa dilakukan dua kali panen satu tahun, dengan begitu swasembada pangan di Kalsel bisa terwujud,” ungkapnya.

Alumnus STIA Bina Banua ini menambahkan, bibit yang ditanam saat ini jenis lokal, seperti beras Siam. “Nanti kalau sudah panen, kita juga siapkan bibit unggul lainnya,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Sayyidil Ahmada
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.