Terminal Malabar Dijadikan Halte, Sopir Taksi Kuning Protes Dishub

0

TERMINAL angkutan kota (angkot) atau taksi kuning Malabar di depan Pasar Baru atau Pasar Taman Sari di Jalan Pasar Baru dan Jalan Pangeran Samudera, akhirnya ditutup Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin, Rabu (16/1/2019) siang.

PARA sopir taksi kuning yang selama ini memanfaatkan lokasi itu sebagai terminal, tempat ngetem atau mangkal diubah jadi halte untuk keperluan antar jemput penumpang dari kawasan Pasar Baru ke berbagai tujuan di Kota Banjarmasin.

Puluhan personel Dishub Banjarmasin diterjunkan ke lokasi untuk menutup terminal taksi kuning tersebut. Pemasangan barier atau pembatas jalan dari beton pun dilakukan petugas Dishub Kota Banjarmasin.

Meski diprotes para sopir yang selama ini mangkal di tempat itu, toh Dishub Banjarmasin tak bergeming. Terminal berwana biru lengkap dengan kursi panjang dari besi telah dibangun di tempat itu.

BACA :  Dinilai Tak Sesuai Standar Lagi, Taksi Kuning Bakal Dikonversi jadi Bus Mini

“Selama ini, kawasan yang dijadikan terminal taksi kuning ini semrawut dan memicu kemacetan di lokasi ini. Jadi, terminal kami tutup Terminal Malabar ini dijadikan halte,” kata Kepala Seksi Angkutan Orang Dishub Banjarmasin, Fajar Putra Nugroho kepada jejakrekam.com, Rabu (16/1/2019).

Beberapa taksi kuning pun diminta keluar dari kawasan Terminal Malabar. Dengan memasang beton marka, maka para sopir tak bisa lagi menjadikan tempat ini sebagai wadah mangkal.

“Terminal Malabar ini kami jadikan halte. Jadi, para sopir taksi kuning bisa mengantar jemput penumpang sehingga durasinya bisa lebih cepat,” kata Fajar.

Ia menegaskan Dishub Banjarmasin tidak melarang para sopir untuk menggunakan halte. Hanya, fungsi awalnya terminal dijadikan halte.

Dengan begitu, menurut Fajar, para penumpang sehabis berbelanja di pasar bisa memanfaatkan halte untuk menunggu armada angkot.

“Penumpang tidak menunggu lama, karena halte ini hanya berfungsi menaikkan dan menurunkan penumpang, terutama taksi kuning dan taksi kuning putih. Jauh lebih tertib dan cepat dibandingkan berfungsi sebagai terminal seperti dulu,” kata Fajar.

BACA JUGA :  Suntik Mati Taksi Kuning, Kadishub Banjarmasin: “Bukan Saya Tak Punya Hati”

Menurut dia, sosialisasi mengubah Terminal Malabar menjadi halte angkot sudah dimusyawarahkan dengan Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI) Kota Banjarmasin yang diwakili M Hilmi selaku ketua dan Aliansyah.

“Malah, pengurus SPTI Kota Banjarmasin menyetujui rencana itu. Nah, hari ini, kami realisasikan dengan menutup terminal dan dijadikan halte,” ucap Fajar.

Sementara itu, Deni Ramdan, salah satu sopir angkot yang sering mangkal di Terminal Malabar, protes dengan pengalihfungsian terminal menjadi halte.

BACA LAGI :  Bus Mini Bisa Jadi Solusi Gantikan Taksi Kuning, Asalkan…

“Padahal, di sini, kami biasanya menjemput penumpang dari Terminal Malabar menuju Terminal Km 6 Banjarmasin. Ada lima unit angkot yang izinnya trayek dari Terminal Malabar ke Terminal Pal 6,” kata Deni Ramdan.

Ia berharap Dishub Banjarmasin, khususnya Walikota Ibnu SIna bisa memikirkan nasib para sopir angkot yang makin tergusur.

“Besok pagi, kami berencana akan menghadap Walikota Ibnu Sina di Balai Kota. Gara-gara Terminal Malabar dijadikan halte, jelas kami dirugikan,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.